Page 169 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 169

cukup   handal,  sehingga  selain  mampu   secara  finansial,  juga
                  punya   ide  pengembangannya.
                    Untuk mengetahui     seberapa jauh implikasi  politis dari  pelak-
               sanaan  otonomi   daerah,  sebetulnya  dapat  dilihat  dari  kesiapan
               para  guru  sendiri  maupun  Pemda  Kabupaten/Kota     dalam  mema-
               hami  makna   dan  pelaksanaan   otonomi   daerah.  Beberapa   perta-
               nyaan  dasar  di  bawah  ini  kiranya  membantu   memahami    impli-
               kasi-implikasi  politis  dari  pelaksanaan  otonomi   daerah,   yang
               akan  berdampak     secara  langsung   terhadap   nasib  pendidikan
               pada  masa-masa    mendatang.

                    Pertama,  sejauh  manakah   guru,  aparat  birokrasi  di  Kanwil
               dan  Kandep   P dan  K',  serta  Kabupaten/Kota  memiliki  kepeduli-
                                                                  S
               an  terhadap  masalah-masalah   otonomi   daerah? eberapa    banyak
               di  antara  mereka  yang  telah  membaca  (apalagi  mendiskusikan)
               isi  UU  No.22/1999   serta  peraturan-peraturan   lain  yang  terkait
               dengan   otonomi  daerah,  terutama  menyangkut    pendidikan,   lalu
               bagaimana    respons  mereka?

                    Kedua,  bentuk-bentuk    respons  macam    apakah   yang   telah
               diberikan  oleh masing-masing pihak    (guru  maupun   birokrat Pem-
               da  Dati  II)  dalam  menghadapi  pelaksanaan  otonomi   daerah  itu?
               Tampaknya    dalam   hal  respons  ini,  masing-masing  pihak  cende-
               rung  tidak  acuh.  Aparat  Kanwil  P  dan  (K)  pusing  terhadap  diri-
               nya  sendiri  karena  institusinya  akan   dihapuskan,   sedangkan
               Pemda   Dati  II sibuk dengan  usaha meningkatkan   PAD   (Pendapat-
               an  Asli  Daerah)  dan  menganggap   pendidikan   bukan  urusannya,
               sedangkan    guru  menganggap     otonomi    daerah  itu  urusannya
               "orang-orang   besar",  tugas  saya  adalah  mengajar.  Titik.

                    Ketidakacuhan     serta  ketidaksiapan  masing-masing     pihak
               itulah  yang  bakal  menjadi  pangkal  dari  ambruknya   sistem  pen-
               didikan   pascaotonomi    di  daerah-daerah.   Tidak  ada  satu  pun


               *  Kanwil  dan  Kandep  P  dan  K  setelah  otonomi  daerah  melebur  menjadi  Dinas
                 Pendidikan  dongan  berbagai  variasinya.  Ada  yang  berubah  menjadi  Dinas  Pen-
                 didikan  atau  Dinas  Pengajaran  saja,  tapi  ada  pula  yang  berubah  menjadi
                 Dinas  Pendidikan  dan  Pengajaran  (Dinas  P  dan  P).
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174