Page 76 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 76

Siaran  pers bersama  antara  Departemen  P  dan  K  serta  Per-
             wakilan  Bank   Dunia  di  Jakarta  (22/10  1998)  mengenai  hasil
             pemeriksaan   terhadap  pembangunan     gedung-gedung    sekolah
             baru  yang  dibiayai  oleh  Bank  Dunia  mengungkapkan    adanya
             kekurangan   dan  ketidakberesan   di  Jawa  Timur  dan  Sumatra
             Barat  dalam  hal  konstruksi.  Di  Jawa  Timur,  misalnya,  dari  18
             sekolah yang  baru  dibangun  dan  dipilih  secara  acak,  ditemukan
             bahwa   semua  pekerjaan  konstruksinya   ternyata  belum  tuntas
             dan  kurang  memenuhi   syarat.  Padahal,  pejabat  yang  berwenang
             sebelumnya    menyatakan    pekerjaan   telah  selesai  dan  100%
             memuaskan.

                  Masyarakat juga sudah  lama  mengusulkan agar UUB (Ulang-
             an  Umum   Bersama)   dihapus  saja,  sebab  hanya  dianggap  seba-
             gai  sarang  korupsi  dan  kolusi.  Seruan  masyarakat  itu  dapat  di-
             terima  mengingat,   menurut   hukum   ekonomi,   kegiatan  yang
             massal  itu  seharusnya  lebih  murah  ongkos  produksinya,  tapi
             yang  terjadi  di  UUB,  justru  selalu  lebih  mahal.
                  Masyarakat   merasakan   betul  beban  berat  akibat  tindakan
             kolusi  pejabat  P  dan  K  dengan  swasta  dalam  hal  pengadaan
             buku-buku   pelajaran  atau  bacaan  lainnya.  Masyarakat  sudah
             lama  berseru  agar  tindakan  menjadikan  sekolah  sebagai  ladang
             bisnis  itu  dihentikan,  sebab selain  membebani  masyarakat, yang
             paling prinsip adalah  merusak  suasana  pendididikan  itu  sendiri
             dan berlawanan dengan tugas    institusi  ini untuk mendidik moral
             bangsa.  Tapi,  seruan  itu  pun  tidak  pernah  didengarkan.
                  Kolusi  juga  terjadi  pada  tingkat  Kandep/Kanwil  dalam  hal
             pengadaan   kartu  identitas  siswa  (OSIS),  buku  raport,  buku  ab-
             sensi  siswa,  dan  lain-lain.  Sedangkan  kolusi  di  tingkat  sekolah
             dilakukan  pada   saat  pengadaan  pakaian  seragam   siswa  atau
             kegiatan  pariwisata.


             2.  Lamban dan Tidak Reformis

                  Salah  satu  tugas  institusi  pendidikan  adalah  mencerdaskan
             bangsa  dan membuat masyarakat kritis. Tapi  bila  kita  perhatikan
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81