Page 80 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 80

rial, dan  menipisnya wawasan  kebangsaan.  Sungguh   menyedih-
             kan  bila  praksis  pendidikan  justru  turut  memperparah  krisis,
             memiskinkan    masyarakat,    dan  mempertajam    konflik  sosial
             seperti  yang  terjadi  selama  ini.

                  Bila  internal  Departemen  Pendidikan  Nasional sudah  meng-
             alami  reformasi seperti yang diharapkan, sehingga  menjadi lebih
             terbuka,  aspiratif,  demokratis,  memiliki  kepekaan  sosial  yang
             tinggi  dalam  setiap  kebijakannya,  terbebas  dari  korupsi  dan
             kolusi,  lebih efisien,  memiliki kemampuan  manajerial  yang tinggi
             sehingga  mampu   membuat perencanaan yang matang dan      holis-
             tik,  serta  memiliki  wawasan  kebangsaan  yang  tinggi;  barulah
             praksis  pendidikan  (di  lapangan)  dapat  direformasi  sesuai  hara-
             pan  masyarakat.  Sebab,  kalau  yang di atas sudah berubah, maka
             perubahan  di  tingkat bawah  tidak  ada  penghalangnya.  Tapi  bila
             di  tingkat atas belum mengalami reformasi  sama sekali, perubah-
             an  di  bawah  akan  mendapat  resistensi  dari  birokrasi  di  pusat.
             Dan dengan ancaman tidak memperoleh bantuan      bila tidak patuh
             pada  birokrasi  di  pusat,  aparat  paling  bawah  (kepala  sekolah)
             pasti  takut  melanggar  perintah  dari  atas.  Apalagi,  para  kepala
             sekolah  dan  guru   kita  memiliki  nyali  yang  kecil  terhadap
             birokrat  pendidikan.


                  Tapi  bila  mereka  yang  menentukan  kebijakan  di  Departe-
             men  Pendidikan   Nasional  tetap  resisten  terhadap  perubahan,
             sulit  sekali  mengharapkan  terjadinya  perubahan  praksis  pendi-
             dikan.  Akhirnya, menteri  boleh  berganti-ganti,  tapi  kalau  dirjen-
             nya  ke  bawah  masih  tetap  warisan  Orde  Baru,  menteri  baru  itu
             tidak akan membawa    perubahan apa-apa   kecuali  hanya  melahir-
             kan wacana-wacana baru    saja.  Langkah awal mereformasi Depar-
             temen   Pendidikan  Nasional   adalah  mengganti   para  birokrat
             yang  sudah  terbukti  korup  dan  kolusi.  Cuma  masalahnya,  apa-
             kah  menteri  punya  keberanian  untuk  itu?  Sebab,  langkah  itu
             pasti akan  membuat beratus atau  beribu  pejabat  P dan  K menjadi
             terancam   posisinya.  Tapi  bila  langkah  mereformasi  itu  tidak
             dilakukan, maka   selain  pendidikan  kehilangan  auranya,  masya-
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85