Page 79 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 79
Guru sering dianggap sebagai makluk serba tahu. Tapi bila
guru saja tidak tahu sesuatu yang seharusnya dia ketahui, lalu
kepada siapa masyarakat dapat bertanya tentang hal-hal baru,
terutama dalam bidang pendidikan? Kita bisa memaklumi bila
guru yang ada di nun jauh pelosok sana tidak tahu apa-apa ten-
tang kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan, mengingat
yang ada di dekat kekuasaan pun tidak tahu apa-apa. Tapi bila
para guru di Jakarta dan Yogyakarta tidak mengetahui persoalan
tersebut, jelas ada sesuatu yang hilang pada mereka.
Sesuai dengan tugasnya mencerdaskan bangsa, seharusnya,
institusi pendidikan menjadi pelopor pembaruan dalam banyak
hal. Tapi ternyata fungsi pelopor itu kalah dengan Departemen
Penerangan, yang telah memberikan kebebasan pers tanpa em-
bel-embel dan membubarkan Korpri di lingkungannya. Semen-
tara, di lingkungan P dan K tidak ada pembaruan sama sekali,
kecuali menghapus penataran P4, dan itu pun akan diganti de-
ngan Wawasan Kebangsaan, yang isinya mungkin sama dengan
penataran P4, hanya namanya saja beda. Padahal, banyak hal
yang seharusnya segera direformasi agar praksis pendidikan
nasional mempunyai sumbangan yang signifikan bagi bangsa
untuk keluar dari krisis, jeratan kemiskinan, dan mengatasi
konflik di masyarakat. Banyak orang meyakini, pendidikan yang
baik dapat mengantarkan bangsa keluar dari multikrisis. Tapi
celakanya, praksis pendidikan nasional tidak jelas juntrungan-
nya karena departemen yang seharusnya bertanggung jawab
untuk pembaruan pendidikan itu sendiri tidak mengalami
kebaruan sama sekali. Mereka masih tetap konservatif, korup,
tidak peka, serta tidak aspiratif terhadap suara-suara yang
disampaikan oleh masyarakat.
Beberapa hal yang perlu segera direformasi dalam tubuh
Departemen Pendidikan Nasional sebagai penanggung jawab
pelaksana pendidikan antara lain: kecenderungan berpikir dan
bertindak sentralistik, tidak mau mendengarkan masukan dari
luar, suka memaksakan kehendak, orientasi pada proyek, korup-
si dan kolusi, kurang transparan, lemahnya kemampuan manaje-