Page 74 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 74
didik calon-calon generasi muda yang memiliki wawasan ke-
bangsaan yang luas, tapi para pengelolanya tidak memiliki wa-
wasan kebangsaan, sebaliknya malah sangat primordial dan sek-
tarian, maka itu adalah Departemen Pendidikan Nasional. Jika
ada suatu departemen yang seharusnya mengajarkan metode
berpikir logis, tapi keputusan-keputusan atau tindakannya sering
tidak ketemu nalar, maka itu adalah Departemen Pendidikan
Nasional.
Pernyataan-pernyataan yang penuh kontradiksi itu masih
bisa dilanjutkan sampai satu halaman penuh. Tapi sekadar contoh,
beberapa pernyataan itu cukup representatif untuk menggambar-
kan kontradiksi-kontradiksi yang ada di institusi pendidikan
nasional. Agar tidak disebut sebagai fitnah dan sejenisnya, di
bawah ini diuraikan beberapa fakta yang dapat mendukung
kebenaran sinyalemen, bahwa Departemen P dan K memang
korup dan penuh kontradiksi, sehingga perlu segera direformasi.
1. Sarang Korupsi dan Kolusi
Munculnya sinyalemen di masyarakat, bahwa Departemen
P dan K merupakan salah satu institusi pemerintah yang paling
korup bukanlah tanpa sebab. Semua itu berangkat dari penga-
laman masyarakat sendiri. Keterlibatan pribadi di sekolah swasta
sejak 1982 memberikan banyak pelajaran berharga tentang prak-
sis pendidikan nasional. Praktik korupsi dilakukan secara terang-
terangan oleh pejabat P dan K. Dalam pemberian bantuan kepada
sekolah-sekolah swasta, misalnya, selalu ada penyunatan. Masa-
lah ini mungkin tidak pernah muncul ke permukaan karena saling
TST (tahu sama tahu), atau karena permainannya memang sangat
canggih, sehingga sulit dilacak kebenarannya. Tapi penulis sen-
diri pernah menyaksikan langsung. Suatu hari pada 1987, sekolah
kami memperoleh surat dari Departemen Pendidikan dan Kebu-
dayaan yang memberitahukan adanya bantuan operasional sebe-
sar Rp 1.000.000. Untuk teknis pencairannya, kami diminta untuk
bertemu seseorang yang berinisial BTM di salah satu Hotel di