Page 7 - Tan Malaka - MADILOG
P. 7

PENDAHULUAN




                                               IKLIM


             Mokojobi, 15-6-2602. tanggal opisil kini, waktu saya menulis “Madilog’’.
             Dalam  perhitungan  “tuan’’  yang  sekarang  sedang  jatuh  dari  tahta
             pemerintahan  Indonesia  itu  bersamaan  dengan  Donderdag  Juli  15,
             1942. Murid bangsa Indonesia yang bersekolah Arab dekat tempat saya
             menulis ini, menarikkan pada hari kamis, bulan Radjab 30, 1362.

             Semua  itu  memberi  gambaran,  bahwa  Indonesia  sebenarnya  belum
             bertanggal  berumur  sendiri.  Indonesia  tulen  belum  timbul  dari
             tenggelamnya berabad-abad itu.

             11  Juli  1942  petang,  saya  sampai  di  Jakarta.  Saya  meninggalkan
             Telokbetong  pada  7  Juli.  Rupanya  sama  dengan  tanggal  Ir  Sukarno
             meninggalkan  Palembang.  Tetapi  ada  perbedaan.  Kapal  yang  saya
             tumpangi  cuma  perahu  layar  tak  lebih  dari  4  ton,  tua  dan  bocor
             walaupun namanya merdu bunyinya "Sri Renyet’’. Perahu layar ini sama
             sekali menjadi permainan angin saja. Kalau angin dari belakang majulah
             dia. Kalau dari muka berlabuhlah dia, walaupun dekat karang, kalau dia
             tak  mau  dibalikkan  kembali  atau  ditenggelamkan.  Kapal  Ir.  Sukarno
             kabarnya  ditarik  oleh  kapal  motor  Jepang.  Sebab  itu  walaupun  sama
             waktu berjalan dan saya dua kali lebih dekat dari Ir. Sukarno ke tempat
             yang dituju, saya dua kali selama dia di jalan baru sampai.
             Ada lagi perbedaan. Walaupun pembuangan saya dua kali pula selama
             pembuangan Ir. Sukarno yang 10 tahun itu dan saya sebetulnya bukan
             dikembalikan  dengan  resmi,  melainkan  kembali  sendiri  saya  belum
             boleh  bekerja  dengan  terbuka.  Sedangkan  Ir.  Sukarno  sudah  "diberi’’
             izin buat membikin "propaganda’’. Dalam "Sinar Matahari’’ diterbitkan
             oleh  Kepala  Bagian  Umum  dari  barisan  propaganda  Dai  Nippon
             Palembang dalam No. 49, Kayobi atau Selasa, 23-6-2602, dalam artikel
             "Di Barisan Depan’’ tuan Sukarno menganjurkan pada Rakyat Indonesia
             bekerja  bersama-sama  sekuat-kuat  tenaga  dengan  Dai  Nippon.  Sebab,
             hanya  dengan  bekerja  bersama-sama  dengan  Nippon,  kita  akan  dapat
             mencapai  cita-cita  kita  Indonesia  Raya  dalam  lingkungan  Asia  Raya’’.
             Senin  13  Juli  (jangan  takut  sama  angka  13),  Ir.  Sukarno  berjabatan
             tangan dengan Drs. Muhammad Hatta pemimpin Nasionalis Indonesia
             yang setingkat tingginya dengan Ir. Sukarno sama-sama cerdik pandai,
             terpelajar,  berani,  tahan  dan  rela  menderita  kesukaran  hidup,  yakni
             sampai Jepang masuk.





             6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12