Page 87 - Tan Malaka - MADILOG
P. 87

Ilmu Bintang pada Tionghoa. Juga kedatangan Marco-Polo pada abad ke-
             14  banyak  memberi  bahagia  pada  Tiongkok.  Tetapi  perhitungan
             Alamanak  Tionghoa  kuno  itu,  boleh  jadi  perhitungan  sama  sekali
             berdasarkan  atas  observasi,  peramatan.  Menurut  keterangan  terpelajar
             Tionghoa pada saya; dari dahulu kala He-Siu, pendeta Budhist Tionghoa,
             mendaftarkan kejadian Alam, hujan, panas, dingin dsb. Dari hari ke hari,
             dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun. Jadi penaksiran yang jitu sama
             sekali  berdasar  atas  perbandingan  dengan  yang  sudah-sudah.  Sebab
             dahulu  begitu,  sekarang  tentu  begitu  juga,  satu  logika,  yang  sering
             mengandung  bahaya  yang  bisa  menyesatkan.  Bukanlah  akibat
             kesimpulan  undang  dari  Ilmu  Iklim,  yang  berhubung  dengan  pressure
             (tekanan  udara)  temperature  (panas  dingin).  Jadi  bukan  perhitungan
             science, melainkan pengetahuan dari segala bukti yang sudah diperoleh,
             tetapi tidak disusun dan diumumkan, dijadikan science dan undang.

             Begitu  juga  pengetahuan  ahli  Tionghoa  tentang  zat  dan  khasiatnya  zat
             pada  beberapa  tumbuhan  dan  hewan.  Saya  sendiri  mengalami  jitunya
             obat Tionghoa. Terhadap diri saya pada tempoh yang lalu lebih mujarab
             dari obat Barat (saya bilang buat diri saya, jadi hal yang terkecuali dan
             penyakit yang terkecuali!). Tetapi pengobatan itu berdasarkan bukti saja,
             ialah pengetahuan khasiatnya tumbuhan atau hewan. Pengetahuan  yang
             acap mengagumkan dan memberi kepercayaan saya pada obat Tionghoa
             yang tulen itu tak kena mengena dengan undang Biology dan kimia yang
             dipakai oleh kedokteran Barat.

             Bukannya  pula  ahli  Tionghoa  tak  mencoba  menyusun  dan
             mengumumkan  Bukti  mengadakan  teori.  Sedang  Dokter  Tionghoa
             sahabat  saya,  yang  dapat  didikan  Barat  menterjemahkan  isi  buku  obat-
             obatan Tionghoa, yang lazim dipakai dukun lama, namanya saya sudah
             lupa! Tetapi ia tak bisa menyelesaikan terjemahan itu, karena ia tak bisa
             menahan tertawanya membaca tiap-tiap teori yang dimajukan oleh buku
             asli  yang mahsyur tadi tentang jalannya darah dsb. Pendeknya teori itu
             tak lebih dari persangkaan semata-mata, tak berdasarkan experiment dan
             ujian logika, cara Barat.

             Demikianlah  dalam  Ilmu  lain-lain,  ahli  Tionghoa  banyak  mempunyai
             bukti-bukti yang betul. Ingat saja, obat bedil dan pedoman yang berasal
             dari Tionghoa! Tetapi bukti tadi tinggal bukti cerai-berai, tak disusun dan
             diperumumkan, tak digeneralisir sampai ke pintu science.
             Sebabnya?  Inilah  yang  menjadi  persoalan  bagi  saya  dan  menimbulkan
             banyak  percakapan  dengan  Tionghoa,  yang  berhak  bercakap  dalam  hal




             86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92