Page 89 - Tan Malaka - MADILOG
P. 89

manusia,  dalam  tempo  beratus  ribu  tahun  lamanya.  Boleh  jadi  undang
             sekalian itu cuma didapat dengan jalan science, jalan yang sudah dirintis
             oleh  Newton,  Einstein,  Darwin,  Mendel,  Dalton,  Ruterford,  Faraday,
             Ohm,  Pascal  dan  Boyle,  serta  banyak  ahli  pemikir  dalam  segala
             cabangnya Ilmu Bukti.

              Pasal 3. CARA : INDUCTION, DEDUCTION, VERIFICATION.


                                       Bagian 1. INDUCTION

             Insyinyur Sukarno dibuang kira-kira 10 tahun. Ini adalah satu bukti sah,
             pasti,  tetapi  ini  tiadalah  undang.  Cuma  satu  bukti,  satu  saja,  bukti
             terpancir.  Dari  satu  bukti  terpancir  tentu  kita  tak  dapat  mengadakan
             penyusunan dan perumpamaan. Cuma benar atau tidaknya bukti semacam
             itu  boleh  kita  uji.  Tetapi,  kalau  saya  bilang,  semua  insinyur  yang
             memimpin perkumpulan politik mesti diintenir oleh pemerintah Belanda.

             Simpulan  di  atas  bukan  lagi  satu  bukti  yang  terpancir.  Kalau  betul  ia
             boleh  menjadi  salah  satu  penyusunan,  satu  undang.  Kalau  betul  semua
             insinyur, dari insinyur A sampai Z yang memimpin perkumpulan politik
             di buang oleh pemerintah Belanda, maka benar simpulan itu.
             Tetapi  kita  tahu  tiada  beberapa  banyaknya  insinyur  di  Indonesia,  kalau
             dibanding  dengan  penduduknya  sendiri.  Lebih-lebih  kalau  dibanding
             dengan  negeri  sopan.  Apalagi  insinyur  yang  menyeburkan  diri  dalam
             pergerakan politik boleh dibilang dengan jari tangan saja.

             Maksud  dan  contoh  kedua  ini  juga,  supaya  yang  memeriksa  betul  atau
             tidaknya simpulan (proposisition, bukan kalimat, sentence Inggrisnya) ini
             memeriksa  dengan  memakai  jari,  yang  sudah  diketahui  banyaknya  itu,
             yaitu cuma 10, maknanya cuma sedikit. Sebab sedikitnya bukti itu kita
             bisa main hitung, seperti orang desa ialah dengan jari saja. Marilah kita
             periksa. Saya ingat akan Ir. Baars, yang memimpin perkumpulan politik.
             Dia  juga  diintenir,  baca  extenir.  Jadi  bukti  baru  ini  menyokong  bukti
             pertama, ialah berhubung dengan Ir. Sukarno.
             Saya  tahu  lagi  satu  insinyur  lain  yang  memimpin  perkumpulan  poltik,
             yaitu almarhum Ir. Anwari. Tetapi dia walaupun memimpin perkumpulan
             politik, tiadalah diinteernir. Dengan bukti ini saja simpulan di atas sudah
             gagal.  Kebetulan  saya  tak  kenal  satu  dua  insinyur  Indonesia  lain  yang
             memimpin  perkumpulan  politik.  Tetapi  dengan  bukti  yang  berhubung
             dengan  almarhum  Ir.  Anwari  saja  simpulan  kedua  sudah  gagal,  karena




             88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94