Page 204 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 204
terkait erat dengan struktur pemikiran dan pengamatannya
tentang dunia pendidikan, terutama dalam memajukan Taman
Siswa. Beberapa pakar Sejarah mencoba menggali dan
mengungkapkan perjuangan dan wacana intelektual sosok pendiri
Taman Siswa itu, seperti Kenji Tsuchiya (1987), Abdurrachman
Surjomihardjo (1986) dan David Radcliffe (1971). Kajian
mereka dilandaskan pada suatu perjalanan penelitian yang relatif
panjang sehingga berhasil menjelaskan struktur pemikiran dan
sudut pandang Suwardi Surjaningrat tentang pendidikan dalam
dinamika perkembangan dan perubahan zaman. Penjelasan
berikut, walau ringkas, setidaknya telah mencakup garis besar
wacana intelektual itu, yakni: “Ki Hadjar Dewantara berharap
dapat mewujudkan kemerdekaan berpikir peserta didik melalui
pendidikan. Pada saatnya, pendidikan akan membawa peserta
didik pada kemerdekaan yang lebih utuh. Maka, pendidikan
adalah bagian integral dari proses memerdekakan Indonesia.
Dalam pembukaan Perguruan Taman Siswa yang pertama,
dengan tegas Ki Hadjar Dewantara mengajak masyarakat untuk
membangun kebudayaan dan pandangan hidup sendiri dengan
menyemaikan benih benih-benih kemerdekaan di hati rakyat
melalui pendidikan yang bersifat nasional dalam segala aspek.
Cita-cita pendidikannya adalah untuk kemerdekaan manusia.
Kemerdekaan berarti setiap individu bebas untuk menggunakan
pikirannya dan bebas dari paksaan pihak lain” (Tri H 2014: 59,
60). Penjelasan yang lebih kritis dan memadai memerlukan
pendalaman lebih lanjut, kritis dan menyeluruh.
204 Sekilas Tentang Langkah Perjuangan Soewardi