Page 8 - EVAPORASI
P. 8
Efisiensi dari proses tersebut adalah = =
V = banyaknya air yang teruapkan dari bahan/produk per waktu
Wv = Kebutuhan steam yang digunakan untuk menguapkan bahan/produk sampai kualitas yang
diharapkan
a. Perpindahan Panas Dalam Evaporator.
Pada contoh dibawah ini ditampikan gambar dari evaporator tunggal dengan bentuk untuk uap
(steam) yang masuk ke bejana proses, yang berfungsi sebagai sumber panas, digunakan untuk
memanaskan cairan (liquid) yang akan dipekatkan kosentrasinya.
Bejana proses dengan skema dibawah ini adalah singel effek evaporator. Pada gambar terlihat
bahwa uap jenuh yang masuk dilambangkan sebagai Suap dengan suhu masuk T1 dan enthalphy
yang terkandung didalamnya sebesar Hw. Uap tersebut masuk kedalam evaporator, terjadi kontak
melalui pipa perpindahan panas dengan cairan (liquid) yang akan dipekatkan. Uap panas (Suap)
tersebut sebagian mengalami pendinginan sehingga sebagian uap berubah fase menjadi cair
disebut sebagai S cair, aliran dari Uap (steam) meninggalkan alat evaporator dalam posisi sebagai
larutan (Scair)
Untuk cairan yang akan dipekatkan menerima panas dari uap (steam) sebesar Q yang digunakan
untuk proses pendidihan dan pengurangan kandungan air dalam cairan (liquid) tersebut.
Proses kondensasi dari uap jenuh masuk ke unit evaporator sebagai larutan jenuh membuang
panas laten penguapan pada unit evaporator sebagai Q .
Panas laten yang dibuang untuk melakukan proses pemanasan pada larutan yang akan
ditingkatkan kosentrasinya
Koefisien Perpindahan Panas untuk Persamaan – Persamaan perpindahan panas mempunyai
bentuk
U koefisien perpindahan panas keseluruhan, A luas permukaan perpindahan panas dan ΔT beda
suhu antara dua arus.
Tahanan yang didifinisikan sebagai nilai yang hilang akibat hambatan proses perpindahan panas,
dijabarkan sebagai berikut:
Koefisien berupa faktor penghambat dalam proses perpindahan panas lapis film kondensasi
pada sisi steam dari penukar panas.
Koefisien lapis film cairan yang sedang mendidih pada sisi cairan daripenukar panas.
Faktor karat atau fouling faktor faktor pada kedua dinding dalam dan luarpembatas permukan
perpindahan panas.
Tahanan panas karena spesifikasi bahan material yang digunakan untuk dinding.
Adanya kenaikan titik didih ketika kosentrasi larutan meninggi, semakin tinggi kosentrasi
larutan, titik didih larutan semakin meninggi.
7