Page 26 - E-Modul Sistem Koordinasi untuk Siswa
P. 26
Gambar 10. Penampang Posterior Sumsum Tulang Belakang dan Saraf Spinal
Sumber: Tortora & Derrickson (2009)
Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem
dan sistem saraf eferen
saraf aferen . Sistem saraf aferen membawa impuls dari reseptor
menuju ke sistem saraf tepi. Sedangkan saraf eferen, membawa instruksi dari sistem
saraf tepi menuju organ efektor otot atau kelenjar. Sistem saraf aferen dibagi menjadi
dua, antara lain sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
a) Sistem Saraf Somatik
Sistem saraf somatik mencakup saraf sensorik dan motorik. Neuron sensorik
menyampaikan impuls dari reseptor untuk indra somatik (taktil, termal, nyeri, dan
sensasi proprioseptif dan dari reseptor untuk indra khusus (penglihatan, pendengaran,
rasa, penciuman, dan keseimbangan. Semua sensasi ini biasanya dirasakan secara sadar
(Tortora & Derrickson, 2009).
b) Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom mengontrol fungsi-fungsi rutin seperti laju metabolisme, kerja
dan tonus otot-otot internal, dan memelihara kekonstanan unsur-unsur dalam darah,
limfe, dan cairan jaringan (Tenzer, dkk., 2014). Berdasarkan fungsinya, sistem saraf
otonom dibagi menjadi dua yakni sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Kedua sistem saraf ini memiliki fungsi yang bertolak belakang, tetapi justru dengan
perbedaan fungsi ini menyebabkan sistem saraf otonom memegang peranan dalam
19