Page 134 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 134
“Hari ini di televisi diberitakan tentang maraknya aksi
kejahatan seksual pada anak yang dikaitkan dengan
LGBT,” kata saya.
“Oh ya?” tanya James masih dengan ekspresi murung.
“Itu dipicu kejadian baru-baru ini, ketika ditangkap laki-laki
yang ternyata makelar anak-anak kecil untuk dijual
sebagai gigolo untuk laki-laki penyuka sesama jenis. Si
laki-laki berinisial AR itu ironisnya malah pernah aktif
bersama LSM untuk melakukan penyuluhan anti HIV dan
AIDS untuk kaum LGBT di lapangan. Lihat betapa uang
bisa menggelapkan mata dan hati orang, James,”
komentar saya.
“Orang itu…si AR itu sudah ditangkap, kan?” kata James
kepada saya.
“Tapi kasusnya berbuntut panjang, James. Di berita
disebutkan ada setidaknya 100 kasus prostitusi anak yang
tercatat di tahun 2015 oleh Komisi Perlindungan Anak.
Dari kasus anak sebagai pelaku juga korban kejahatan
seksual online, korban pornografi dari media sosial,
sampai pelaku kepemilikan media pornografi di HP dalam
bentuk video, belum lagi trafficking dan eksploitasi dan
entah istilah apa lagi. Seram dengarnya, James!” kata
saya sambil menyuguhkan secangkir teh di hadapan
James, yang langsung diseruputnya.
“Lalu apa hubungannya dengan LGBT?” tanya James lagi.
“Kamu bicara seolah-olah ini kiamat…”
132