Page 277 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 277

kedut  dan  serpihan  abu  yang  nyaris  melenyapkan
            semesta mereka.

            Semua kembali seperti semula, Karma dalam posisi tidur
            dengan pulas. Dena tersenyum memandanginya.

                                     *

             “Jadi  selanjutnya  bagaimana,  Kar?”  tanya  Dena,
            perempuan yang sesekali menyulut sebatang rokok dan
            duduk di sampingnya, menatapnya serius.

            Kacamata hitam bersandar di atas rambutnya yang pirang
            kecoklatan  diikat  kuncir.  Masih  berbikini  warna  coklat
            dalam  gaya  one  piece  yang  membalut  tubuhnya  yang
            ramping,  Dena  yang  tampak  anggun  sekalipun  tanpa
            kosmetik menghiasi wajahnya, diterpa sinar matahari sore
            sesekali.

            “Aku  tidak  tahu,  Na,”  jawab  Karma  sambil  menggeleng
            dan tatapannya tampak hampa.

            “Bagaimana kamu bisa membuat aku ada di sini, Kar? Aku
            kan hanya karakter di tulisan kamu,” tanya Dena.

            “Empat  hari  yang  lalu,  Na,  saat  aku  tiba  di  pulau  ini.
            Mandala  membawaku  ke  sebuah  pemandian  suci  yang
            dikeramatkan oleh warga setempatnya. Nama tempat itu
            terdengar seperti Tirta sesuatu…entah, aku lupa, Na!

            Kata  Mandala,  mandi  dan  meniatkan  dengan  doa  di
            tempat  tersebut  akan  membuat  setiap  keinginan  kita
            terkabul, tetapi aku juga diingatkan kalau apa yang aku
            pinta itu tidak boleh berkenaan dengan perihal hidup dan
                                     275
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281