Page 275 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 275
“Kamu persis seperti dia, Na. Mau tahu darimana aku
dapat inspirasi menciptakan karaktermu? Dari perempuan
yang membuat aku patah hati seperti ini, Na! Kamu adalah
dia!” balas Karma, dan seketika membuat Dena diam.
Tiba-tiba saja bumi bergetar, sekeliling mereka berubah
menjadi garis kedutan. Tempat tidur dan perabotan lain di
dalam kamar hotel itu berubah menjadi bentuk tidak
beraturan, dalam kumpulan garis yang miring dan meliuk
seperti ular.
“Kesadaranmu sebentar lagi akan lenyap ditelan rasa
kecewa yang selama ini bersembunyi di dalam dirimu,”
kata Dena.
“Bukankah itu yang seharusnya dirasakan oleh orang
yang patah hati?” balas Karma dengan acuh tak acuh.
Sudut ruangan itu telah berubah menjadi serpihan abu
dan terus mendekati mereka.
“Tidakkah kamu seharusnya mencoba untuk menulis satu
kisah yang layak dikenang tentang dia, Kar?”
“Tentang apa? Habis manis lantas sepah dibuang? Cinta
brengsek yang membuat aku tertipu bertahun-tahun?”
kata Karma dengan lantang.
Kakinya telah berubah menjadi serpihan abu.
“Tentang bagaimana kamu akhirnya memaafkan cinta
yang sudah menyakiti kamu,” kata Dena.
“Memaafkan? Gila kamu, Na!” protes Karma.
273