Page 274 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 274
memandang ke pelafon kamar hotel yang putih, dengan
cahaya lampu kuning yang redup.
“Kenapa kamu begitu membenci diriku, Kar? Kisah yang
kamu tulis untuk hidupku seperti neraka!” kata Dena.
“Maafkan aku, Na,” jawab Karma.
Dia kembali diam sambil menghela napas panjang. “Kamu
tahu kenapa aku datang ke pulau ini?”
“Bersenang-senang di atas penderitaanku?”
“Kamu suka cepat menghakimi orang, Na! Itu tidak adil!”
protes Karma.
“Oke, jadi kamu ke sini untuk berlibur, dan menuliskan
kisah-kisah tragis lainnya, membuat karakter seperti aku
yang harus tertindas, diselingkuhi, disakiti, hanya agar
dirimu terpuaskan, lega, balas dendam. Begitu, kan?” kata
Dena sambil berbaring ke samping, memandangi Karma.
“Aku baru saja ditinggal pergi oleh perempuan yang
kucintai, setelah hubungan kami berjalan delapan tahun,
semua suka dan duka yang kami lewati, lantas dengan
mudahnya dia bilang telah menemukan seseorang yang
tepat, dan mereka menikah. Itu sekitar dua ribu sembilan
ratus hari menjalani hari-harimu bersama seseorang yang
kamu pikir adalah belahan jiwamu, Na!” kata Karma.
“Tentu kamu selingkuhi dia, tidak kamu hargai dan ambil
hatinya setiap kalian bertengkar, tidak kamu cintai dia
sebagaimana mestinya. Tentu itu mengapa hubungan
kalian berakhir, Kar!” tuding Dena.
272