Page 269 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 269

“So  you  two  know  each  other,”  kata  Jacques  sambil
            mempersilakan Dena duduk di kursi di samping Karma.

            “Karma  adalah  teman  kerja.  Kami  masih  punya  urusan
            yang belum terselesaikan,” kata Dena sambil tersenyum
            menatap Karma.

            “Jangan  bicara  kerja  dulu  sekarang.  Mari  nikmati
            sampanye  ini,”  kata  Mandala  yang  menuangkan
            sampanye di gelas, lalu diletakkannya di hadapan Dena.

            “Mungkin sekalian aku mengingatkan Karma soal janjinya
            untuk bertemu di resort daerah seberang, persisnya besok
            sore ya,” kata Dena.

            “Alamatnya akan aku kirim di pesan whatsapp.”

            Karma tahu bahwa dirinya tidak punya pilihan lain, dan dia
            tidak  akan  berusaha  merusak  suasana  di  rumah
            sahabatnya  tersebut.  Akal  sehatnya  seolah  berontak,
            bingung  menjelaskan  bagaimana  perempuan  yang
            tadinya  adalah  karakter  di  sebuah  cerita  yang  pernah
            ditulisnya, sekarang keluar menjadi manusia nyata, lantas
            berurusan dengan Mandala sahabatnya!

            Besok  dia  bertekad  ingin  menemukan  jawaban  atas
            keanehan ini, termasuk kenapa Dena tiba-tiba muncul di
            dunianya.

            Malam  itu  terpaksa  dilaluinya  dengan  berpura-pura
            tertawa sekaligus melebur dalam percakapan sahabatnya,
            kekasih  sahabatnya,  lalu  Dena;  perempuan  yang
            ditulisnya dalam salah satu ceritanya dan kini benar-benar
            menjadi nyata!
                                     267
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274