Page 268 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 268

“Kami akan pindah ke Amerika mulai bulan depan, Kar.
            Jacques juga sudah menjual rumah ini,” jawab Mandala.

            Sekeliling  rumah  diperhatikan  dengan  seksama  oleh
            Karma.  Diingatnya  jalan  kecil  yang  dikelilingi  areal
            persawahan, berakhir tepat pada satu-satunya rumah dua
            tingkat  yang  berdiri  megah  di  situ.  Dengan  desain
            interiornya minimalis, lantai pertama dijumpainya sebuah
            kamar  mandi,  ruang  tamu  sekaligus  ruang  nonton  dan
            dapur  terhubung  dengan  sekat  pintu  dorong  yang
            mengarah  ke  halaman  belakang  dengan  sebuah  kolam
            renang dan taman kecil penuh aneka bunga hias.

            Lantai  dua  berisikan  dua  kamar  tidur  dengan  masing-
            masing  kamar  mandi,  serta  sebuah  balkon  dengan
            pemandangan  hamparan  sawah  hijau  dan  pemukiman
            warga dalam radius tiga ratus meter di Timur.

            “Rumah  ini  dibeli  oleh  siapa?  Sayang  sekali  lho,”  kata
            Karma.

            “Now that you mention, she should be here in any moment
            now,” lanjut Jacques.

            Tak berapa lama kemudian terdengar suara bel pintu dari
            luar.  Mandala  bergegas  membukakan  pintu.  Jacques
            masih menemani Karma duduk di ruang makan sekaligus
            dapur rumah itu.

            “Dan ini pembeli rumah kami, perkenalkan, namanya…”
            perkataan Mandala seketika ditengahi oleh Karma.

            “Dena?” tanya Karma dengan ekspresi terkejut.


                                     266
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273