Page 266 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 266
“People in France always have champagne at their homes.
This is like a tradition to drink champagne in terms of
celebration and/or losses, to declare that we embrace life
with cheers, instead of just feeling sorry for everything.”
“Ya, seperti yang kamu dengar kan, Kar, sampanye
adalah tradisi bagi Jacques, merayakan segala
sesuatunya susah maupun senang dalam hidup,
bersulang untuk hidup itu sendiri,” kata Mandala sambil
mengajak kami melakukan toast alias bersulang.
“Jadi sudah berapa lama kalian hidup bersama, Dal?”
tanya Karma kepada Mandala.
“Sekitar enam tahun, Kar, sejak aku diusir dari rumah.
Keluargaku menganggap aku hanya aib yang
mempermalukan mereka. Dan Jacques mengajarkan aku
segalanya, Kar, semua bekal yang cukup sampai aku
mampu membesarkan usaha café kecil ini yang dibiayai
olehnya,” jawab Mandala.
“Apa kamu pernah berpikir menyesali semuanya, Dal?”
tanya Karma lagi.
Mandala tergelak tawa mendengarnya, dia lalu
menerjemahkan pertanyaan itu kepada Jacques.
“There’s nothing to regret when you choose something
that matters for your life and happiness, Karma,” kata
Jacques.
“Tidak ada penyesalan, Kar, seperti kata Jacques. Aku
belajar untuk berbahagia dengan pilihan hidupku, dan
sekarang aku mulai sesekali berkomunikasi kembali
264