Page 265 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 265
“He is not a Sommelier, Karma, He learns from me,”
komentar Jacques sambil tersenyum dan mengedipkan
mata kanannya ke Mandala.
“Jangan terlalu kenyang makannya, ya, Kar,” kata
Mandala.
“Jacques masih mewajibkan kamu mencicipi dessert
buatannya.”
Setelah menghabiskan santap malam berupa ayam dan
tempe bakar yang kami beli dari sebuah warung di
perjalanan panjang tadi menuju ke rumah Jacques,
Mandala lantas membereskan piring makan di atas meja,
dan menyiapkan gelas sampanye sebagai gantinya.
Jacques muncul tak berapa lama kemudian dari dapurnya
dengan menyajikan seiris kue seperti brownies coklat,
seiris pai dan dua sekup es krim di atas piring yang
berukuran lebih kecil dari piring makan kami sebelumnya.
Disusul Mandala yang menuangkan sampanye ke dalam
gelas hingga setinggi setidaknya tujuh-delapan senti.
“This is what we French people call Gâteau au chocolat
and Tarte aux pommes,” kata Jacques sambil memberi
aba-aba kepada Mandala.
“Kue coklat dan pai apel,” sambung Mandala.
“Dan sampanye ini, mereknya Moët & Chandon, adalah
salah satu yang paling populer di Perancis.”
263