Page 212 - GRC-BOOK-NEW2
P. 212
inti sari manajemen Risiko
Gambar 3.6: Kerangka Penilaian Profil Risiko - Konsep BARa
Bisnis Bank
Mengandung Risiko
Ketentuan BI/OJK
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)
Mengidentifikasi & Risk
Memahami Seluruh Inherent Control Composite
Risk
Risiko yang ada Risk System
(Inherent Risk)
Diukur dari: 1. Pengawasan Aktif Komisaris & Direksi,
- Profitabilitas terjadinya event 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit,
- Estimasi dampak kerugian 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan
Profil Risiko dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko,
Seluruh risk yang melekat 4. Sistem pengendalian intern yang komprehensif
Tingkat & Trend Risiko
Berdasarkan ilustrasi gambar dimaksud terlihat bahwa probabilitas terjadinya risiko
dapat “diterjemahkan” atawa dilihat dari frekuensi atau likelihood kejadian suatu
risiko. Sebagaimana gambar 3.7, frekuensi atau likelihood risiko tersebut dapat
(saja) digolongkan High Frequency (HF) ataukah Low Frequency (LF). Sementara,
parameter satunya lagi, dapat diukur dari dampak yang diakibatkan kejadian risiko. Hal
ini lazim diukur dengan nilai mata uang. Sama seperti parameter frekuensi/likelihood,
sebagaimana gambar 3.7, dampak ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua), dalam hal
ini, High Impact (HI) dan Low Impact (LI). Contoh nyata, ambil saja kejadian risiko
operasional yang diakibatkan faktor eksternal karena terjadinya musibah tsunami.
Bencana ini, misalnya, mengakibatkan: tidak hanya menyebabkan hancurnya bangunan
kantor cabang bank, namun juga, bank tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu
yang cukup lama. Seperti apa mengukurnya? Pastinya, dari sisi frekuensi/likelihood,
tergolong LF karena bencana tsunami dapat dikatakan jarang sekali terjadi. Sedangkan,
jika dilihat dari dampak yang diakibatkan, tentunya tergolong HI karena kerugian yang
ditimbulkan (dihitung dalam Rp) pasti sangat signifikan. Walaupun jarang terjadi, sekali
terjadi, menyebabkan kerugian yang sangat fantastis. Demikian seterusnya, terhadap
risiko-risiko lainnya (8 jenis inherent risk), dapat diukur dengan menggunakan langkah-
langkah ataupun beberapa proses serupa.
Selanjutnya, hasil pengukuran terhadap kedua parameter inherent risk tersebut
akan menghasilkan risiko gabungan yang dikenal luas dengan istilah risk severity.
Melalui data-data tabel 3.2, yang Penulis kutip (sebagian contoh) dari BARa (2010)
yang memaparkan contoh hasil pengukuran inheren risk dengan hasil risk severity,
sebesar 33.
186 The Fundamentals of GRC