Page 258 - GRC-BOOK-NEW2
P. 258

manajemen Permodalan





          MOdAl PElENGkAP (TiER 2)
          Disamping ketentuan tentang KPMM sesuai dengan profil risiko yang dimiliki Bank
          Umum Nasional, BI/OJK juga mengatur tentang kewajiban bank untuk membentuk
          tambahan modal yang diperlukan sebagai penyangga (buffer), dengan ketentuan,
          sebagai berikut:

          •  Tambahan modal (buffer) dapat berupa:
            –  Capital Conservation Buffer ;
            –  Countercyclical Buffer ; dan/atau
            –  Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) .

          •  Besarnya tambahan modal diatur dengan ketentuan:
            –  Capital Conservation Buffer ditetapkan sebesar 2,5% dari ATMR;
            –  Countercyclical Buffer ditetapkan dalam kisaran sebesar 0% sampai dengan
               2,5% dari ATMR;
            –  Capital Surcharge untuk D-SIB ditetapkan dalam kisaran sebesar 1% sampai
               dengan 2,5% dari ATMR.

          Selain berbagai ketentuan dimaksud di atas, beberapa hal penting lainnya yang
          harus dipahami benar (perhatikan kembali gambar 3.18) terkait ketentuan modal
          Tier 2 ini, adalah sebagai berikut:

          •  Kewajiban bank untuk membentuk tambahan modal berupa Capital Conservation
            Buffer  berlaku  secara  bertahap  mulai  tanggal  1  Januari  2016.  Secara  lebih
            lengkap, pembentukan Capital Conservation Buffer yang wajib dipenuhi bank
            secara bertahap tersebut dengan pengaturan ketentuan, sebagai berikut:
            –  sebesar 0,625% dari ATMR mulai tanggal 1 Januari 2016;
            –  sebesar 1,25% dari ATMR mulai tanggal 1 Januari 2017;
            –  sebesar 1,875% dari ATMR mulai tanggal 1 Januari 2018;
            –  sebesar 2,5% dari ATMR mulai tanggal 1 Januari 2019.

            Kewajiban pembentukan Capital Conservation Buffer dimaksud disini hanya
            berlaku bagi bank yang tergolong sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU)
            3 dan BUKU 4.

          •  Berbeda  dengan  ketentuan  Capital  Conservation  Buffer,  kewajiban  untuk
            membentuk tambahan modal berupa Countercyclical Buffer dalam kisaran
            sebesar  0%  sampai  dengan  2,5%  dari  ATMR  berlaku  bagi  seluruh  Bank
            Umum di Indonesia. Tepatnya, mulai tanggal 1 Januari 2016. Namun demikian,
            berdasarkan penilaian BI/OJK atas kondisi makro ekonomi Indonesia maka BI/
            OJK dapat saja menetapkan pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat







    232       The Fundamentals of GRC
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263