Page 265 - GRC-BOOK-NEW2
P. 265
enteprise Risk management (eRm)
Sejak saat itu, arti pentingnya ERM terus mengemuka sebagaimana uraian pada
bagian Box 3.4. Bahkan telah disadari berbagai kalangan bisnis sebagai kredo yang
tak terbantahkan abad ini. “Setiap Direksi dan Dewan Komisaris pasti setuju untuk
menerapkan manajemen risiko terintegrasi (ERM)” tegas Leo J. Susilo (2011). Saat ini,
International Standard Organization (ISO) telah menerbitkan standar manajemen
risiko yang generik dengan penomoran ISO 31000 “Risk Management - Principles
and Guidlines on Implementation” yang memiliki struktur yang terdiri atas Prinsip
Manajemen Risiko; Kerangka Kerja Manajemen Risiko; dan Proses Manajemen
Risiko. Kemudian, pada praktiknya di lapangan, kerangka kerja ERM terkait erat
dengan upaya untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan dan terdiri atas 8
(delapan) komponen yang terkait antara satu dengan yang lain, sebagai berikut:
1. Lingkungan internal (internal environtment) dengan nuansa manajemen risiko
yang ditonjolkan;
2. Penetapan sasaran (objective setting), dibuat lebih eksplisit;
3. Identifikasi peristiwa (events identification) yang dapat mempengaruhi
tercapainya sasaran perusahaan;
4. Pengukuran risiko (risk assessment), proses analisis risiko dan tingkat
kegawatannya;
5. Penanganan terhadap risiko (risk response) untuk menentukan perlakuan
terhadap risiko dan sistem pengendaliannya;
6. Kegiatan pengendalian (control activities) untuk memastikan bahwa perlakuan
risiko dan pengendaliannya efektif;
7. Informasi dan komuninasi, untuk memastikan informasi yang relevan sampai
dengan tepat waktu dan akurat; serta
8. Pemantauan (monitoring).
Jika kita simak dengan seksama sekilas uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa cakupan pembahasan ERM sungguh begitu luas. Selain itu (lihat gambar
3.20) implementasi ERM membutuhkan inisiatif berkelanjutan yang didukung
manajemen senior, investasi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi
Informasi (TI) yang memadai.
Dengan demikian, belum pada tempatnya untuk mengupas ERM secara mendetail
pada kesempatan ini. Pemaparan disini hanya memposisikan diri sebagai cuap-
cuap “Sebuah Pengantar” untuk menancapkan ke benak kita semua betapa ERM
telah menjelma menjadi sebuah keniscayaan. Tentunya, pada kesempatan lain
harus segera dituntaskan; sebagai “pamungkas” untuk memahami dan selanjutnya
mampu mempraktikkan penerapan manajemen risiko secara paripurna pada saat
menjalankan putaran roda bisnis sehari-hari.
Pembaca yang budiman, Penulis mensarikan 3 (tiga) perihal, yaitu: ESENSI-
MANFAAT-VALUE CREATION, sebagai Sebuah Pengantar setelah kita semua
The Fundamentals of GRC 239