Page 264 - GRC-BOOK-NEW2
P. 264
enteprise Risk management (eRm)
Selain itu, dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan maka semakin kompleks risiko yang dihadapi perusahaan sehingga
semakin besar kebutuhan perusahaan untuk menerapkan ERM agar pengelolaan risiko
tetap berada pada tingkat risiko yang dapat dikelola oleh perusahaan untuk menjaga
dan meningkatkan nilai perusahaan. Variabel kontrol berikutnya yaitu leverage,
ditemukan bahwa semakin besar leverage perusahaan akan mengakibatkan semakin
besar kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dan juga meningkatnya
risiko keuangan yang dihadapi dalam memenuhi kewajiban untuk membayar bunga
serta pokok pinjaman, sehingga akan berdampak pada menurunnya nilai perusahaan,
yang akan membuat perusahaan cenderung mempekerjakan Chief Risk Officer (CRO)
dalam menerapkan ERM untuk mencegah terjadinya risiko tersebut.
(Chyntia Kartika Sanjaya & Nanik Linawati, 2015)
Uraian di atas merupakan fondasi yang harus dikuasai dan/atau dipahami benar
oleh dunia bisnis dalam menerapkan manajemen risiko.
What is the next issues? Puncak ilmu manajemen risiko tidak lain dan tidak bukan
adalah memastikan upaya peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko
secara terintegrasi (integrated risk management) dengan mengusung konsep
Enterprise Risk Management (ERM). ERM memungkinkan suatu perusahaan dapat
secara efektif menangani ketidakpastian dan/atau terjadinya risk event dan pada
saat bersamaan cekatan menangkap peluang bisnis serta meningkatkan kapasitas
usaha yang pada gilirannya akan mampu membangun nilai perusahaan secara
berkesinambungan dan sustainable (jangka panjang).
Sebuah Pengantar
ERM pertama kali diperkenalkan oleh COSO (The Committee of Sponsoring
Organization of Treadway Commission) yang menjelaskan bahwa ERM is “a process,
effected by an entity’s board of directors, management and other personnel,
applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential
events that may effect the entity, and manage risk to be within its risk appetite,
to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.”
Inti sarinya, sebagaimana yang dijelaskan oleh James Lam (2003), ERM merupakan
kerangka kerja yang komprehensif dan integratif untuk mengelola risiko kredit,
risiko pasar, risiko operasional (modal ekonomi), dan transfer risiko dalam upaya
memaksimalkan nilai suatu perusahaan.
238 The Fundamentals of GRC