Page 215 - emodulmmpik
P. 215
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 209
Apabila siswa dapat melaksanakan tahap ini dengan baik maka siswa telah
berhasil melakukan problem solving.
b. Prinsip penerapan model pembelajaran problem solving
Problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengambil keputusan. Siswa dapat membuat alternatif-alternatif
pemecahan masalah dan memilih yang terbaik. Siswa dapat menyelaraskan
“what we want” dengan “what we have” untuk membentuk kondisi “what we
can do” (Paramita, 2009). Pemecahan masalah menunjukkan suatu kegiatan
atau cara belajar yang secara logis, kritis, dan analitis menuju suatu
kesimpulan yang meyakinkan. Problem solving meletakkan titik beratnya
pada terpecahnya suatu masalah secara rasional, logis dan tepat.
Aktivitas dalam proses belajar yang ditempuh siswa dapat dilakukan
secara berpasangan, kelompok maupun individu. Dengan demikian
pembelajaran dengan strategi problem solving tidak harus selalu
menggunakan metode diskusi kelompok, dapat juga dilakukan secara
individu. Pembelajarn problem solving secara individu dapat dilakukan oleh
guru dengan memberikan permasalahn kepada tiap siswa. Pada problem
solving berpasangan, satu siswa sebagai problem solver, sedangkan siswa
satunya sebagai checker . (Herron, 1996)
Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
pembelajaran problem solving memiliki prinsip: 1) masalah sebagai titik
tolak pembahasan untuk dianalisis secara kritis dalam usaha mencari
pemecahan atau jawaban, 2) masalah didasarkan pada struktur kognitif
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021