Page 108 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 108
Pemikiran Masri Singarimbun
sebagai sesuatu yang bisa diakatakan sebuah “keharusan” bagi
penelitian sosial. Sriharjo sebagai lapangan kaji tidak dibiarkan
begitu saja setelah proyek penelitian selesai, tetapi Masri kembali
mengunjungi desa itu sekitar lima tahun kemudian untuk melihat
perubahan yang terjadi dan sampai dimana intervensi program-
program pemerintah maupun inisiatif kemajuan yang diprakarsai
penduduk desa sendiri mampu mendorong perubahan yang le-
bih baik. Pola kontinyuitas ini disebut dengan demografi mikro,
yang mencoba melihat kondisi-kondisi nyata di level lokal yang
bisa dibaca sebagai mencerminkan keberhasilan atau kegagalan
sebuah kebijakan di tingkat makro. Dari studi Sriharjo ini, di tahun
1970-an awal, Masri berhasil menemukan masalah kemiskinan
kronis di pedesaan Jawa dan mengangkatnya ke permukaan poli-
tik kebijakan Orde Baru pada saat itu, menggulirkanya sebagai
diskursus kritis, sehingga membuka mata banyak pihak, bahwa
jauh dari citra orang umum dan bahkan pemerintah sendiri dima-
na desa dan orang desa dipenuhi gambaran-gambaran indah,
rukun, makmur, tanpa koflik, dan sebagainya, desa justru
menyimpan masalah kemiskinan kronis. Tidak untuk meletakkan
temuan Masri ini sebagai sesuatu yang paling otentik, paling dulu,
atau paling baru dari yang lain, karena masalah kemiskinan di
pedesaan yang mulai dilirik pemerintah ini adalah hasil dari
serangkaian penelitian lain di berbagai daerah yang dilakukan
oleh banyak sarjana baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.
Temuan Masri tentu saja menyumbang pada salah satu hasil pene-
litian yang mengangkat juga masalah kemiskinan, hingga masalah
ini menjadi perhatian banyak pihak khususnya pemerintah.
Tulisan ini secara sederhana pembahasanya dibagi dalam
beberapa tahapan. Pertama, membicarakan tentang Masri dan
beberapa karyanya. Pada tahap ini digambarkan sosok seorang
89