Page 112 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 112
Pemikiran Masri Singarimbun
bakiak, “Sahabat, ini bukan WC atau kamar mandi !”. Guru ini
tampaknya memberi inspirasi seorang Masri muda kala itu, sebab
itu ia kemudian mengubah cita-citanya yang semula ingin men-
jadi pedagang, ia kemudian ingin mengabdikan dirinya sebagai
seorang pendidik. Cita-cita terakhir inilah yang ia jalani dengan
setia dan mengantarkanya menjadi salah seorang begawan dalam
bidang ilmu sosial di Indonesia khususnya dalam studi
kependudukan. 4
Namun dari sekian banyak orang yang memberinya inspi-
rasi, sebagaimana ditulis sahabatnya Herb Faith, Masri sangat
dipengaruhi oleh ibunya. “Optimisme, saya dapat dari Ibu. Dia
seorang pekerja keras, hidup aktif, dan selalu peka pada kebu-
tuhan orang lain”. Menurut pengakuanya, di masa Jepang dia
banyak jalan, jual-beli ternak, sayuran dan tembakau. Pada masa
revolusi dia menjadi kurir kaum gerilya dan sampai dua kali
ditangkap oleh tentara Belanda. Pada 1950-an ketika ia masih di
SMA, Masri pernah menyelenggarakan perpustakaan keliling,
selain menjual buku untuk sesama pelajar dan mahasiswa. Masri
muda gemar membaca novel karya Achdiat K. Mihardja, tulisan
Takdir Alisjahbana yang bersifat filsafat dan terjemahan buku
Gandhi, Tolstoy, dan Dostojevski. “Yang paling banyak mem-
pengaruhi saya ialah tulisan Gandhi dan Tolstoy,” katanya. Masri
pernah mendirikan Sekolah Menengah Pertama di desanya, itu
terjadi setelah ia menamatkan pelajarannya dari SMA. 5
Keterlibatanya dengan dunia akademik Universitas Gadjah
Mada (UGM) dimulai pada 1955 di Fakultas Pedagogik sebagai
mahasiswa. Ketika masih di UGM dia tertarik pada Lembaga
4 Herb Faith, Op.cit.
5 Ibid.
93