Page 109 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 109

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            Masri dari lahir hingga karir akademik yang ditempuhnya hingga
            menghantarkanya menjadi salah satu begawan kependudukan
            di Indonesia. Di samping itu juga dibicarakan beberapa hal yang
            menyangkut karya-karya akademik dan ilmiahnya yang paling
            diapresiasi luas oleh publik akademik dan khalayak umum. Tidak
            ditinggalkan menyebut beberapa terobosan yang dilakukanya
            dalam kerangka mencari jalan keluar dari persoalan yang bersifat
            kemanusiaan. Tahap kedua tulisan ini masuk ke perbincangan
            mengenai mengapa dan bagaimana kebijakan pengendalian
            populasi dijadikan sebagai salah satu jalan yang ditempuh Orde
            Baru dalam pembangunan. Dibahas juga masalah terkait dalil-
            dalil yang melegitimasi program pengendalian populasi sehingga
            menjadi soluasi bagi masalah-masalah lain yang terkait denganya,
            misalnya penyediaan lapangan kerja, kemiskinan, dan peme-
            nuhan kebutuhan pangan, termasuk penyediaan lahan yang
            cukup untuk mengatasi kondisi “lapar tanah” akibat membeng-
            kaknya jumlah populasi di satu sisi dan keterbatasan ketersediaan
            lahan dis sisi lain, dan bagaimana aktivitas penelitian dan pemi-
            kiran Masri dalam ikut serta mendorong dan mendukung pro-
            gram ini. Dimasukan pula beberapa perdebatan dan kritik terha-
            dap problem populasi dan jalan keluarnya di Indonesia yang
            ditempuh melalui dua jalan yaitu pengendalian populasi dan
            penyebaran penduduk ke daerah belum padat penduduk. Tahap
            ketiga tulisan ini membahas tentang hubungan antara pemikiran
            Masri dengan studi agraria di Indonesia. Apa sumbangan Masri
            terhadap studi agraria, dan apa saja yang menjadi pemikiranya
            dalam kaitanya dengan studi agraria di Indonesia.
                 Studi kependudukan meletakkan problem populasi sebagai
            inti semua problem sosial, ekologi, dan pangan yang muncul
            termasuk masalah kemiskinan, tetapi tidak melihat sama sekali

            90
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114