Page 271 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 271
Pemikiran Agraria Bulaksumur
pula pengaruh tradisi pengajaran ilmu ekonomi Belanda pelan-
pelan digantikan oleh pengaruh Amerika.
Putusnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan
Belanda pada 3 Mei 1956 ternyata memang berimplikasi banyak
pada bagaimana wajah pengajaran ilmu ekonomi, termasuk pada
bagaimana politik perekonomian Indonesia dikelola di kemudian
hari. Sebagai imbas langsung dari putusnya hubungan diplomatik
dengan Belanda, akibat ketegangan politik yang terus meruncing,
para profesor Belanda yang mengajar di Universitas Indonesia
terpaksa kembali ke negerinya. Hal ini kemudian membuat Fakul-
tas Ekonomi UI mengalami krisis staf pengajar. Para pengajar
yang tersisa tidak ada yang berlatar belakang pendidikan ekonomi
atau bergelar master dan doktor. Kecuali Soemitro Djojohadiku-
sumo, para pengajar yang lain umumnya berasal dari jurusan
hukum. Sebagai informasi, krisis serupa tidak terjadi di Fakultas
Ekonomi UGM, karena sejak awal pendiriannya memang tidak
ada lagi sarjana Belanda yang mengajar di sana.
Keadaan krisis semacam itu kemudian mendorong Soemitro
untuk menjajaki kemungkinan agar bisa menyekolahkan murid-
muridnya ke luar negeri. Sebagai seorang sosialis, Soemitro tentu
saja menginginkan murid-muridnya agar belajar ekonomi menu-
rut perspektif sosialis. Oleh karena itu dia mengincar LSE (Lon-
don School of Economics) sebagai mitra tempat para muridnya
melanjutkan sekolah.
LSE adalah sekolah yang didirikan oleh Fabian Society,
sebuah kelompok epistemik di Inggris yang mengusung agenda
untuk mempopulerkan kebaikan sosialisme di kalangan intelek-
91
tual borjuis. Salah satu pendiri LSE adalah dramawan George
91 Skousen, The Making of…, op.cit., hal. 196.
252