Page 274 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 274
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
penyederhanaan jurusan-jurusan di Fakultas Ekonomi menjadi
hanya tiga saja sebagaimana yang kini berlangsung tentunya
bertolak belakang dengan semangat awal pendirian Republik ini.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa bahkan
sejak awal abad ke-20 para sarjana Belanda telah menemukan
jika ilmu ekonomi konvensional mengandung banyak sekali keter-
batasan untuk digunakan di Indonesia. Sehingga tidak heran,
ketika berkesempatan untuk mendirikan perguruan tinggi
nasional, para sarjana terdahulu telah merancang kelembagaan
pengajaran ekonomi sedemikian rupa sehingga bersifat lebih
membumi dan relevan dengan kepentingan nasional Indonesia.
Itulah kenapa misalnya pada awal pendiriannya Fakultas Eko-
nomi UGM membuka Jurusan Ekonomi Agraria, atau Jurusan
93
Ekonomi Sosiologi. Masalah pokok perekonomian Indonesia me-
mang terletak pada soal agraria dan sektor agraris, sehingga tak
heran jika kemudian dikembangkan pula Jurusan Ekonomi
Pertanian. Sayangnya, usaha itu kemudian dimentahkan kembali
oleh dorongan-dorongan pragmatis. Pada akhirnya, ilmu eko-
nomi yang dilembagakan kembali mengalami pemiskinan, baik
dilihat dari sudut relevansi, maupun dari sudut state of the art
keilmuan.
Namun, sejarah ilmu ekonomi sendiri memang sangat dekat
dengan sejarah pemiskinan pengertian. Pada banyak titik, pidato
pengukuhan Mubyarto sebagaimana telah dibahas pada bagian
terdahulu sebenarnya merupakan respon atas pemiskinan penger-
tian yang berkembang dalam ilmu ekonomi, terutama dalam
kaitan dengan penerapannya di Indonesia. Apa yang terjadi di
Indonesia pada dasarnya bisa jadi hanyalah bayangan kecil dari
93 Mubyarto, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat…, op.cit., hal. 16.
255