Page 272 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 272
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
Bernard Shaw. Berbeda dengan pendekatan kaum Marxis yang
revolusioner, Fabian Society lebih suka mencapai tujuan yang
sama dengan cara halus, melalui penyusupan dan indoktrinasi
pada partai politik serta institusi-institusi penting lainnya di Ing-
gris. Model pendekatan inilah yang kemudian berhasil mendo-
rong Inggris untuk menjadi penganut walfare state di kemudian
hari.
Secara kebetulan, sewaktu Soemitro kuliah di Eropa, dia
pernah mengikuti kuliah Harold Lasky, pemikir sosialis terke-
muka yang adalah guru besar di LSE. Kekagumannya pada Lasky
membuat Soemitro terobsesi dengan model pendidikan di LSE.
Tak heran, jika Soemitro lebih suka menyebut FE UI yang di
pimpinnya waktu itu sebagai JSE (The Jakarta School of Econom-
ics). Sayangnya, British Council yang diharapkan bisa menjadi
donor tidak mampu membiayai kerja sama FE UI dengan LSE
waktu itu. Oleh karena itu Soemitro kemudian terpaksa mencari
lembaga donor lain. Bukan kebetulan, pada saat yang hampir
bersamaan, Ford Foundation baru saja membuka kantor perwa-
kilannya di Indonesia. Gayung Soemitro disambut Ford. Karena
membawa kepentingan Amerika, Ford tentu saja mencarikan
mitra universitas di negerinya. Lalu ketemu University of Califor-
nia at Berkeley. Kerja sama antara FE UI, Ford Foundation dan
University of California Berkeley dimulai secara resmi pada 19
Juli 1956. Tenaga pengajar muda dari FE UI dikirim ke Berkeley,
dan sebagai gantinya Berkeley mengirimkan dosen-dosennya
untuk mengisi kelowongan di FE UI.
Dalam biografinya, Soemitro mengaku bahwa sebenarnya
ia tidak terlalu suka dengan model pendidikan ekonomi di Ame-
rika yang kapitalistik. Tapi karena kebutuhan yang mendesak,
dia akhirnya sepakat dengan tawaran Ford. Yang menarik adalah
253