Page 299 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 299
Pemikiran Agraria Bulaksumur
secara fundamental dengan yang dibentuk oleh Mubyarto dan
kawan-kawannya.
Adalah menarik juga untuk memperhatikan kenapa Semi-
nar Ekonomi Pancasila di Yogya tahun 1980 sampai bisa “mencuri
perhatian” pemerintah. Perspektif mengenai pertarungan medan
kuasa di ruang publik barangkali penting untuk menjelaskan hal
ini. Secara ringkas bisa disampaikan bahwa salah satu sebab
kenapa seminar tersebut “menarik perhatian pemerintah” adalah
karena pada saat itu pemerintah sedang berusaha untuk memono-
poli tafsir atas Pancasila, sehingga ketika sekelompok sarjana
berbicara mengenai Pancasila dalam framing berupa kritik terha-
dap pemerintah, tentu saja itu dianggap sebagai “ancaman” yang
serius. Karena sebelumnya Orde Baru telah menjadikan Pancasila
sebagai ujung tombak untuk melakukan de-Soekarno-isasi, delegi-
timasi terhadap anasir-anasir ideologis lama (seperti “sosialisme
Indonesia” ataupun “sosialisme” secara umum), maka rezim neo-
fasis tersebut tak ingin tombak yang sama kini menikam mereka.
Pada kenyataannya, tak kurang dari Soeharto sendiri ikut
bicara mengenai Polemik Ekonomi Pancasila, dan komentarnya
membuat orang tak lagi berani mengatakan selainnya. Dalam
sebuah wawancara, Mubyarto mengatakan bahwa sejak Soeharto
ikut berkomentar mengenai Ekonomi Pancasila, dan itu dengan
sejumlah tuduhan negatif, maka banyak di antara kawan-kawan-
nya yang kemudian tiarap, tak lagi berani ngomong mengenai
gagasan itu. Apa yang dilakukan oleh para pelopor Seminar
139
Ekonomi Pancasila 1980, dari sudut pandang pemerintah, adalah
139 Wawancara Tarli Nugroho (bersama Indarti Yuni Astuti, Karlina,
dan Fauzul A. Muhammad) dengan Mubyarto. Wawancara dilakukan pada
medio April 2003.
280