Page 296 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 296
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
133
sebuah artikel di Harian Kompas pada Juni 1966. Artikel pendek
itu kemudian disambung lagi pada 1979 oleh sebuah artikel
134
panjang Emil Salim di Majalah Prisma. Beberapa tulisan yang
pernah membahas gagasan Ekonomi Pancasila, biasanya paling
akhir hanya merujuk pada tulisan Emil Salim yang dimuat di
Kompas—atau dalam Seminar KAMI—ketika menyebut kapan
pertama kali istilah itu muncul, dan tidak memperhatikan kalau
istilah telah diperkenalkan sejak setahun sebelumnya. 135
Namun, meski sebagai sebuah istilah Ekonomi Pancasila
pertama kali diperkenalkan oleh Emil Salim, dalam perjalanannya
istilah tersebut kemudian lebih lekat dengan nama Mubyarto.
Memang, Mubyarto-lah yang kemudian serius mengembangkan
gagasan tersebut, baik dalam wilayah keilmuan maupun sebagai
identitas bagi praksis kebijakan. Pada 19 September 1980, atas
inisiatif Mubyarto pula, gagasan Ekonomi Pancasila untuk perta-
ma kalinya diseminarkan, bertepatan dengan Dies Natalis Fakul-
tas Ekonomi UGM ke-25. Ada 18 orang sarjana yang memberikan
sumbangan pemikiran kala itu, dari sudut makro ekonomi, mikro
ekonomi, teori pembangunan, etika ekonomi dan gagasan menge-
nai konsep manusia Indonesia untuk menyempurnakan konsep
133 Emil Salim, “Sistem Ekonomi Pancasila”, dimuat Harian Kompas, 30
Juni 1966. Tulisan ini dimuat kembali dalam buku Mencari Bentuk Ekonomi
Indonesia: Perkembangan Pemikiran 1965-1981 (Jakarta: Gramedia, 1982), hal. 36-
38. Buku itu disunting oleh Redaksi Ekonomi Harian Kompas sendiri.
134 Emil Salim, “Sistem Ekonomi Pancasila”, dimuat dalam Majalah Prisma,
No. 5/VIII/1979, hal. 3-9.
135 Kekeliruan itu misalnya dilakukan oleh tulisan Mudrajad Kuncoro.
Lihat Mudrajad Kuncoro, “Sistem Ekonomi Pancasila: Antara Mitos dan
Realitas”, dimuat dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI), Vol. 16/
No.1/2001, hal. 88-96.
277