Page 111 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 111
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
dinilainya tidak konsisten dalam mengemukakan padangannya. Ia
menganggap bahwa Adinegoro cenderung mengaburkan permasalahan
yang menjadi fokus persoalan, terutama pada isu intelektualisme,
individualisme, egoisme, dan materialisme yang dianggapnya sebagai
masalah yang seharusnya menjadi perhatian utama.
Namun, yang menjadi sorotan Sutan Takdir terhadap tulisan
Adinegoro adalah persoalan mengenai definisi peradaban dan kebudayaan.
Adinegoro menganggap bahwa yang dipahami oleh Sutan Takdir adalah
peradaban, bukan kebudayaan. Adinegoro memberikan penjelasan
mengenai Jepang yang berhasil meniru peradaban Barat namun tetap
memegang teguh kebudayaannya, karena kebudayaan dinilainya sebagai
sebuah ekspresi kebangsaan yang tidak bisa diubah-ubah. Sedangkan
peradaban berupa teknik dan ilmu pengetahuan nampak seperti pakaian
atau alat yang dapat dipendah-pindah. Sutan Takdir menganggap definisi
kebudayaan dan peradaban yang dikemukakan Adinegoro sangatlah tidak
jelas. Sutan menganggap bahwa Adinegoro sesungguhnya tidak begitu
memahami hakikat ilmu pengetahuan yang ada di Barat saat ini.
Menurut Sutan Takdir, teknik dan ilmu pengetahuan yang tumbuh
di Barat adalah ekspresi dari kebudayaan Barat yang khas saat ini, sehingga
secara tidak langsung peradaban yang diciptakan Barat merupakan sintesa
dari kebudayaan Barat yang telah tumbuh di dalam pikiran, jiwa dan
falsafah masyarakatnya. Kebudayaanlah yang kemudian menjadi prasarat
kemjuan sebuah peradaban, dalam hal ini ilmu pengetahuan. Maka dari itu,
ilmu pengetahuan kini identik sekali dengan Barat. Terkait hal ini Sutan
Takdir menulis :
Mengapa ilmu pengetahuan dan teknik yang kita kagumi muncul
dan tumbuhnya di Barat. Mengapa tidak di tepi Sungai Gangga?
Pertanyaan serupa membawa kita kepada inti masalah. Bukan
kebetulan teknik dan ilmu pengetahuan lahir di Barat dan tidak di
India dan Pulau Jawa. Sebabnya tidak lain dan tidak bukan, karena
jiwa India dan bangsa kita tidak mampu, tidak cakap menghasilkan
yang demikian, karena tidak cukup memiliki syarat yang diperlukan
untuk melahirkan teknik dan ilmu pengetahuan yang serupa itu.
99