Page 109 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 109
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
sebelum agama Islam datang di negeri ini, masyarakat kita di Pulau
Jawa sudah amat rusak keadaannya. Zaman Hayam Wuruk dan
Gajah Mada sudah lampau. Sedangkan waktu itu dunia berada
dalam keadaan terpecah belah, penuh ketegangan karena
percekcokkan dan peperangan antara sesama kita. Hal itu
32
menyebabkan timbulnya kelemahan dan kehancuran kita.
Selanjutnya Soetomo menutup pertukaran pemikiran ini dengan
permohonan maaf jika terdapat segala sesuatu yang dinilai janggal dan
kurang baik. Esai Soetomo ini kemudian menjadi penutup dari pendapatnya
dalam merespon pernyataan-pernyataan Sutan Takdir.
Sutan Takdir juga memberikan tanggapan yang terakhir terkait
polemik yang timbul di antara keduanya. Sebenarnya ia agak
menyayangkan karena Dr. Soetomo mengakhiri argumennya. Selain itu
Sutan Takdir merasa bahwa Soetomo tidak sepenuhnya mejawab segala
pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya. Ia lebih cenderung memberikan
jawaban lain. Sutan Takdir menepis tudingan bahwa ia tidak bisa
membedakan antara pengajaran dengan pendidikan seperti yang
disangkakan oleh Soetomo. Terakit perbedaan antara pendidikan dan
pengajaran Sutan Takdir menjelaskan:
Kembali kepada perbedaan antara pengajaran dan pendidikan.
Menurut saya, kedua hal itu sama sekali tidak bertentangan. Malah,
pengajaran tak lebih dan tak kurang adalah pendidikan yang sangat
penting. Di mana orang mengajar di sana orang mendidik. Sebab
arti mendidik ialah membangun jiwa, memberi kesempatan sebaik-
baiknya kepada disposities yang baik yang terdapat dalam jiwa
untuk berkembang. Setiap pengajaran ilmu tumbuh-tumbuhan
dapat menimbulkan perasaan relijius, pengajaran sejarah dapat
membangun semangat kepahlawanan. Pengetahuan pun
berpengaruh atas sikap keberanian. Seseorang yang tahu sikapnya
33
lebih berani dari seorang yang tidak tahu.
Selain itu, Sutan Takdir juga menyangkal pendapat Soetomo yang
menganggap bahwa sekolah Barat hanya melakukan pengajaran. Menurut
97