Page 14 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 14

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                       Istilah  intellectual  history  dipakai  untuk  mengatakan  sebuah
                corak  studi  kesejarahan  yang  mengisahkan  pertumbuhan  dan
                pergumulan dari beragam corak pemikiran dalam perjalanan waktu.
                Intellectual  history  memberikan  “rekonstruksi”  riwayat  hidup  dan
                perjalanan  karir  sang  aktor  –  pemikir  atau  intelektual  yang
                dibicarakan. Kalau hal ini telah disinggung maka bisalah diharapkan
                juga  kajian  ini  membicarakan  alur  perjalanan  sejarah  sosial-politik
                yang  sedang  dialami  oleh  sang  tokoh.  Tentu  bisa  diharapkan  juga
                karya  akademis  ini  membahas  juga  kemungkinan  persamaan  dan
                corak perbedaan pendapat atau pemikiran tentang sesuatu masalah
                serta corak pendekatan mereka—para intelektual atau pemikir yang
                dibicarakan  itu--dalam  menghadapi  berbagai  masalah  kehidupan
                sosial-politik dan  kebudayaan.  Jadi bisalah  dibayangkan  juga  bahwa
                dalam  konteks  sejarah  pemikiran—dalam  pengertian  sebagai  kajian
                intellectual history—kita akan berhadapan dengan hasil rekonstruksi
                dari dinamika alur pemikiran dan sistem pendekatan para aktor, para
                pemikir  yang  dibicarakan  itu,  tentang  berbagai  corak  masalah
                kemasyarakatan  dan  bahkan  mungkin  juga  tentang  dinamika
                kebudayaan  umumnya.  Maka  bisalah  dikatakan  bahwa  semakin
                pemikiran  itu  mendekati  suasana  kontemporer  maka  semakin
                kompleks  pulalah  pemasalahan  yang  harus  dijelajahi.  Bukankah
                penetrasi  dari  pengaruh  asing  atau  studi  komparatif  mungkin  pula
                terjadi?  Rekonstruksi  dan  uraian  intellectual  history  semakin
                mengasyikkan bila studi ini tidak sekedar menghamparkan butir-butir
                pemikiran tentang berbagai hal yang disampaikan oleh para pemikir
                tetapi juga juga tentang apa yang disebut oleh seorang ahli (Pocock)
                sebagai  “second  order  of  language  or  theory”—yaitu  perdebatan
                antarpara  pemikir.

                       Seperti  halnya  dengan  kisah  historis  yang  telah  umum
                diketahui,  apa  yang  disebut  sebagai  sejarah  pemikiran  (dalam
                pengertian  intellectual  history)  ini  boleh  dikatakan  terdiri  atas  dua
                corak pendekatan. Pertama, sejarah pemikiran yang bersifat umum—
                yaitu  karya  akademis  yang  berusaha  mengungkapkan  dinamika
                pemikiran tentang berbagai aspek kehidupan kemasyarakatan,




                2
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19