Page 264 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 264

McClelland  dan  Inkeles  mulai  mengembangkan  teori  mengenai
                modernisasi.  Pada  1968,  para  ahli  ilmu  sosial  Amerika    Serikat
                semakin  jauh  dalam  mengglobalkan  pembangunan.  Mereka
                menyelenggarakan  “Konferensi  tentang  Pelaksanaan  Pasal  IX
                Undang-Undang  Bantuan  Luar  Negeri  1961”.  Tugas  utama  mereka
                adalah mengkaji ketentuan mengenai Undang-Undang Bantuan Luar
                Negeri  tahun  1966,  sebagai  tafsiran  kaum  liberal  atas  konsep
                pembangunan.  Kesimpulan  pengkajian  tersebut  adalah  bahwa
                “partisipasi  rakyat”—yang  merupakan  sasaran  pasal  IX—harus
                diletakkan  seiring  dengan  bantuan  pembangunan  ekonomi  untuk
                menjadi  dua  pilar  utama  kebijakan  bantuan  luar  negeri  Amerika
                Serikat.  Sejak  saat  itulah  diskursus  mengenai  partisipasi  menjadi
                                                           2
                bahasa resmi di dalam Developmentalisme.
                       Dalam  sejarah  Indonesia,  dokumen  pertama  mengenai
                perencanaan pembangunan  adalah  Penetapan Presiden No.  3/1947
                tentang pembentukan Panitia Pemikir Siasat Ekonomi pada tanggal
                12  April  1947.  Tugas  dan  kewajiban  Panitia  Pemikir  adalah
                menyiapkan buah pikiran untuk menjadi rencana dan dasar pendirian
                Pemerintah  Indonesia  dalam  menghadapi  perundingan  dengan
                Belanda dan penyelesaian soal-soal pembangunan negara. Panitia di
                atas  menghasilkan  dokumen  yang  disebut  “Dasar-dasar  Pokok
                Daripada  Plan  Mengatur  Ekonomi  Indonesia”.  Rancangan  ini  berisi
                program  pembangunan         dengan  tujuan  memperbesar  dan
                menyebarkan  kemakmuran  rakyat  secara  merata.  Ini  merupakan
                dokumen perencanaan pertama yang berhasil disusun dalam sejarah
                                                         3
                perencanaan pembangunan di Indonesia.
                       Meski  demikian,  rumusan  paling  konkrit  dan  sistematis  dari
                Pembangunan  dilakukan  pada  masa  Orde  Baru  di  bawah  Presiden
                Soeharto. Dan untuk tujuan itu Soeharto merekrut sejumlah tenaga
                ahli, disebut “teknokrat”, untuk merumuskan konsep pembangunan
                secara  sistematis  dan  terukur.  Tulisan  ini  akan  menguraikan
                pemikiran  tentang  pembangunan  oleh  tiga  orang  tokoh  yang
                terlibat—dengan  cara  mereka  masing-masing—dalam  proyek
                pembangunan Orde Baru. Mereka adalah Soedjatmoko, Widjojo



                252
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269