Page 265 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 265
Nitisastro, dan Mubyarto. Ketiga tokoh ini telah memberi sumbangan
pemikiran mengenai pembangunan di Indonesia khususnya pada
masa Orde Baru. Ketiganya merupakan aktor-aktor penting dalam
gagasan pembangunan di Indonesia. Soedjatmoko, meski tak
memiliki ijazah sarjana, tetapi cakrawala pemikirannya membentang
sangat luas. Widjojo Nitisastro, merupakan salah satu konseptor
penting sekaligus pelaksana pembangunan di Indonesia selama Orde
Baru Soeharto. Mubyarto, akademisi sekaligus aktivis pembangunan.
4.2. Pembangunan Ekonomi Orde Baru
Sebelum membahas mengenai pemikiran pembangunan dari
ketiga tokoh di atas, akan diuraikan secara singkat mengenai
pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya pada masa Orde
Baru. Uraian ini relevan karena ketiganya bergumul dalam konteks
sosial pemikiran pada masa Orde Baru. Dengan kata lain, periode
Orde Baru adalah ruang dan waktu pergumulan pemikiran
pembangunan ketiga tokoh yang akan dibahas dalam tulisan ini.
4
Seperti dicatat The Kian Wie, tahun-tahun terakhir pemerintahan
Presiden Soekarno ditandai dengan memburuknya kondisi ekonomi.
Hal ini tercermin pada kontraksi ekonomi Indonesia sebesar tiga
persen pada 1963, hiperinflasi, dan anjloknya kapasitas produksi
karena terabaikan dan kurangnya devisa untuk mengimpor suku
cadang dan barang modal. Memburuknya ekonomi sejak masa awal
kemerdekaan dapat dilihat dari fakta bahwa sesudah pulih pada awal
1950-an akibat perang dan revolusi, ekonomi Indonesia mulai
mandek pada akhir 1950-an, dan kemudian tumbuh negatif dari awal
sampai pertengahan 1960-an. Laju inflasi baru melonjak dengan
kecepatan yang mengkhawatirkan sejak awal 1960-an. Inflasi naik tak
terkendali dari 19 persen pada 1960 dan mencapai puncak sebesar
636 persen pada 1966. Penyebab pokok hiperinflasi itu adalah defisit
anggaran pemerintah yang terus melonjak, yang dibiayai dengan cara
sederhana, yaitu mencetak uang.
253