Page 87 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 87
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
2.2. Riwayat Hidup
Sutan Takdir lahir di . Sutan Takdir memulai pendidikanya di
sekolah dasar Belanda (HIS) di Bengkulu. Setelah lulus ia kemudian
melanjutkan pendidikannya ke sekolah guru (Kweek School) di Lahat,
Muara Enim. Dari situ, ia masuk ke sekolah tinggi keguruan (Hoogere
Kweek School) di Bandung hingga tahun 1928. Setelah itu Sutan pergi
ke Palembang dan menjadi guru di sana. Setelah beberapa lama
menjadi guru di Palembang, kemudian Sutan pergi ke Jakarta untuk
mengikuti Hoofdtce Cursus pada tahun 1931-1933. Ia berhasil
mendapatkan gelar diploma. Selanjutnya Sutan Takdir
mendaftarakan diri ke sebuah Fakultas Hukum di Jakarta dan
mendaptkan gelar Mr. (Meester in de Rechten). Di samping itu, Sutan
juga giat mengikuti kuliah di Fakultas Sastra, yang memang sesuai
dengan semangat jiwanya.
Seperti tokoh pergerakan lainnya, Sutan juga memulai karir
politiknya melalui organisasi-organisasi kepemudaan. Di organisasi
tersebut Sutan muda selalu membawa semangat nasionalisme. Pada
tahun 1924 Sutan mendirikan organisasi Jong Sumatranen Bond,
sebagai perhimpunan pemuda Sumatera. Sutan juga diangkat
menjadi salah satu ketua cabang JSB Muara Enim. Bahkan, pada saat
ia menempuh pendidikanya di Bandung, ia sempat diangkat menjadi
wakil ketua dan sekretaris JSB cabang Bandung.
Selanjutnya JSB menjadi arena politik Sutan. Ia banyak
bersumbangsih dan berperan aktif dalam organisasi ini. JSB adalah
salah satu dari beberapa organisasi kedaerahan yang juga turut
dalam ikrar pemuda dalam Kongres Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928. Bahkan JSB melalui Muhammad Yamin, tokoh yang
juga dibahas di baba ini, menjadi salah satu organisasi kedaerahan
yang mengusulkan agar bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia.
Karena itu, saat masih di Palembang Sutan Takdir bersama
beberapa kawannya mendirikan majalah mingguan Semangat Muda.
Yang menarik dalam majalah ini adalah, Sutan Takdir tidak lagi
menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa majalah. Ia menggunakan
75