Page 91 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 91
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
itu. Pujangga Baru sangat berpegaruh kuat pada sikap, pemikiran,
12
dan orientasi budaya generasi selanjutnya.
Kontribusi lain dari Pujangga Baru dalam kancah kesusatraan
Indonesia adalah membangkitkan tradisi berpolemik sebagai sebuah
dinamika kebudayaan tentang bangsa atau tentang hal lain sebagai
usaha menciptakan cara berfikir kritis. Dalam esai-esai yang ditulis
oleh para tokoh Pujangga Baru kita juga dapat melihat betapa
mereka sesungguhnya juga memilki perbedaan dalam pandangan,
khusunya dalam kebudayaan.
Ketika Jepang masuk dan menduduki Indonesia, majalah
Pujangga Baru dilarang terbit. Pemerintah Jepang menganggap
majalah Pujangga Baru bersifat kebarat-beratan. Kala itu salah satu
misi Jepang di Indonesia adalah menghapus segala sesuatu yang
berbau Barat. Nampaknnya, pelarangan tersebut sama sekali tidak
mematikan semangat Sutan Takdir bersama kawan-kawannya untuk
tetap menghidupkan kembali peneribtan majalah itu selepas
Indonesia merdeka.
Demikianlah, setelah Indonesia merdeka, Sutan Takdir
mendapatkan amunisi baru dalam Pujangga Baru yang dipimpinnya,
yakni para sastrawan muda yang kemudian sangat terkenal. Di antara
mereka adalah Chairil Anwar, Rivai Apin, Asrul Sani, Achdiat K.
Mihardja, Dodong Djiwapraja, Hariadi S. Hartowardojo, S. Rukiah, dan
beberap tokoh lainnya. Namun, pada 1953 Sutan Takdir
menghentikan penerbitan majalah ini. Ia kemudian menerbitkan
majalah baru bernama Konfrontasi (1954-1962). Staf redaksinya
dijabat berbagai tokoh sastrawan seperti, Soejadmoko, Beb Vuyk,
Hazil Tanzil, Achdiat K. Mihardja, dan lain-lain.
Meskipun pada tahun 1953 majalah Pujangga Baru telah
ditutup, namun kelahirannya dalam kancah kesusatraan Indonesia
telah banyak memberikan pengaruh yangsa sangat besar, terutama
bagi perkembangan kesusatraan dan kebudayaan. Gagasan-gagasan
yang baru dalam bidang sastra, bahasa, dan budaya juga banyak
menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Berbagai esai yang
79