Page 96 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 96
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
Sutan Takdir sangat bersikukuh untuk memutus periode
sejarah tersebut. Ia menambahkan bahwa kebudayaan Indonesia
nantinya akan terbentuk bukan kebudayaan yang mepresentasikan
kelanjutan dari satu golongan kebudayaan tertentu. Sutan Takdir
sangat berorintasi kemajuan dan modernisasi. Ia mengkampanyakan
pekerjaan bagi para generasi muda Indonesia yang hidup pada
masanya, bahwa pekerjaan mereka bukan lagi merekonstruksi
peradaban masa lalu dan kemudian mengikutinya. Hal itu merupakan
sebuah kemunduran dan hanya akan menciptakan generasi yang
pandai meniru dan mengulang. Generasi muda Indonesia harus
secara sadar membuka mata dan telinga untuk melihat kemajuan
zaman.
Sutan Takdir memang sangat berkeinginan memotong tali
kebudayaan masa lalu yang kian berlumut. Jika Indonesia muda
masih saja terperangkap dengan sejarah dan kebudayaan yang usang
tersebut, menurutnya, hanya akan membuat Indonesia terjerembab
dalam kejumudan dan kegelapan. Maka dari itu, Sutan Takdir selalu
menegaskan agar Indonesia baru seharusnya terbebas dari belenggu
dari sejarah dan kebudayaan masa lalu yang kebanyakan masih
bersifat primordial. Sehingga, perlu adanya pemersatuan agar tidak
hanya satu golonagn yang pada nantinya melegitimasi sebagai
kebudayaan Indonesia. Sutan Taakdir menulis:
Pada pikiran saya, pandu-pandu kebudayaan Indonesia harus
bebas benar dari warisan kebudayaan zaman pra-Indonesia.
Bebas bukan berarti tidak tahu seluk-beluknya. Bebas hanya
berarti tidak terikat. Sebab siapa pun yang belum dapat
melepaskan dirinya dari kebudayaan Jawa akan berusaha
memasukkan semangat kejawaan ke dalam kebudayaan
Indonesia. Yang belum terlepas dari kebudayaan Melayu akan
berupaya memasukkan semangat kemelayuan ke dalam
kebudayaan Indonesia dan demikian seterusnya. Bagi mereka
yang berpikir demikian, kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan
15
Jawa atau kebudayaan Melayu yang sedikit baru.
84