Page 97 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 97
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
Namun, Sutan Takdir tidak mengelak bahwa terciptanya
kebudayaan Indonesia yang baru tersebut tidak dapat melepaskan
dari unsur-unsur kebudayaan yang bersifat kedaerahan; karena
sangat tidak mungkin membuat kebudayaan baru yang orisinil tanpa
berangkat dari kebudayaan yang telah berakar di sebuah bangsa. Hal
ini memang terkesan menarik. Apa yang dikatan Sutan Takdir terkait
pemaksaan kebudayaan golongan tertentu sebagai identitas nasional
hanya akan menimbulkan perselisihan. Hal ini bisa kita lihat dari
berbagai kasus negara yang memaksakan identitas nasional dari
golongan tersebut, misalkan Thailand yang menjadikan etnis Thai
sebagai identitas nasional, Kamboja yang memaksakan etnis Khmer
sebagai identitas nasionalnya, dan Vietnam yang memaksakan etnis
Viet sebagai identitas nasional mereka. Dan kenyataannya hal itu
menimbulkan perselisihan di kemudian hari. dikarenakan tidak
terakomodasinya etnis atau golongan lain dalam pembentukan
identitas kebudayaan nasional.
Maka dari itu, pembentukan Identitas yang bersifat orignial
dengan berdasarkan kompilasi kebudayaan sebelumnya memang
perlu sebagai identitas nasional. Namun Sutan Takdir kemudian
menawarkan Barat sebagai acuan kebudayaan Indonesia baru yang
menurutnya ideal. Barat yang dinilainya maju dapat menjadi acuan
bagi masyarakat kepulauan nusantara yang telah lama mati dan tidak
produktif. Hal ini memang tidak aneh mengingat kala itu Barat tengah
berhasil melewati masa-masa kelamnya dan mencapai puncak
keemasannya. Seketika itu Barat menjadi penguasa di berbagai
penjuru dunia. Maka dari itu lumrah rasanya jika sebagain besar
negara termasuk Indonesia menjadkan Barat sebagai acuan
kemajuan sebuah peradaban. Senada dengan ini Sutan Takdir
menulis:
Sudah sewajarnya pula alat untuk menumbuhkan masyarakat
yang dinamis terutama sekali kita cari di negeri yang dinamis
pula susunan masyarakatnya. Bangsa kita perlu alat-alat yang
telah menjadikan negeri-negeri yang berkuasa di dunia
85