Page 100 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 100

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                        Dengan  demikian,  nyata  kesalahan  Tuan  Sutan  Takdir  Alisjahbana
                        dalam caranya mengemukakan masalah.

                        Sebaliknya,  ia  seharusnya  berkata:  Bagaimanakah  kita  harus
                        memperbarui  kebudayaan  kita  sehingga  sesuai  dengan  perasaan
                                            18
                        kebangsaan sekarang?.


                       Sutan  Takdir  masih  dalam  judul  esai  yang  sama  “Menuju
                Masyarakat dan Kebudayaan Baru” memberikan balasan terhadap respon
                yang diberikan Sanusi Pane, seraya memegang teguh pendapatnya. Sanusi
                Pane  mengatakan  bahwa  Indonesia  sudah  ada  dalam  adat  sebelum
                memasuki  abad  20.  Namun,  menurut  Sutan  Takdir,  keindonesiaan  yang
                dimaksud Sanusi Pane adalah keindonesian yang tidak disadari.

                       Selain dari Sanusi Pane, tanggapan juga datang dari Poerbatjaraka
                dalam  esainya  yang  berjudul  “Sambungan  Zaman”.  Poerbatjaraka  juga
                kontra dengan pendapat Sutan Takdir yang mengatakan bahwa zaman pra-
                sejarah Indonesia tidaklah berkaitan dengan zaman Indonesia abad ke-20.
                Poerbatjaraka  menilai  bahwa  Sutan  Takdir  tidak  konsisten  dengan
                pendapatnya sendiri. Di satu sisi ia tidak menghendaki sambungan zaman
                Indonesia,  namun  disisi  lain  ia  mengatakan  bahwa  sesungguhnya
                kebudayaan  yang  baru  harus  berakar  dari  kebudayaan  yang  sebelumnya.
                Poerbatjarakan mendukung bahwa pengalaman sejarah masa lalu Indonesia
                merupakan hal penting dan merupakan sambungan zaman Indonesia abad
                20. Poerbatjaraka juga tidak mengehendaki terlalu terpusat terhadap masa
                lalu, namun juga tidak harus kebarat-beratan. Poerbatjaraka menulis:

                        Menurut perasaan saya, yang bermanfaat bagi tanah air dan bangsa
                        kita  ini  ialah  mengetahui  jalannya  sejarah  dari  dulu  sampai
                        sekarang.  Dengan  pengetahuan  ini  kita  sekuat  tenaga  berusaha
                        mengatur hari yang akan datang. Sebab hanya dengan pengetahuan
                        inilah orang dapat memilih mana yang baik, mana yang tidak baik
                        buat tanah air dan bangsa kita kelak.
                        Adapun  pendapat  Tuan  Sutan  Takdir  Alisjahbana  bahwa  apa  yang
                        kita lakukan sekarang tidak harus berakar pada zaman silam, tetapi
                        pada  zaman  yang  akan  datang,  itulah  sepanjang  pikiran  saya,
                        terbaik  belaka.  Ada  juga  yang  menyebutnya  waringin  sungsang,
                        yakni pohon yang akarnya tumbuh di tempat pupusnya  mesti




                88
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105