Page 125 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 125
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
Qur’an, dan hanya diisi oleh pengajian kitab kuning saja. Sang
kakak datang ke lampung dan meminta Irfan untuk meneruskan
apa yang telah didirikannya, dan memenuhi amanat almarhum
ayahnya, yakni pulang ke Banten dan menjadi salah satu penga-
jar di Tahfidzul Qur’an.
Namun, kedatangan Irfan ke Banten tidak langsung untuk men-
etap dan pulang. Hingga akhirnya pada tahun 2013 kakak tertu-
anya sakit, barulah ia mau pulang ke Banten untuk meneruskan
cita-cita orang tuanya. Pada tahun 2014 kakak tertuanya wafat.
Disini Irfan baru menyadari peran dan andilnya dibutuhkan di
pondok yang dibangun oleh kakak tertuanya itu.
Semenjak pulang dan menetap di Banten, Irfan berkeinginan
melajutkan studi formalnya, sarjana S1 yang sempat tertunda,
untuk diselesaikan dengan cepat setelah sekian lama absen. Lu-
lus mendapat gelar sarjana, Irfan didapuk untuk mengurus Se-
kolah Menengah Pertama di kawasan MALNU Kebonjeruk. Di
bawah kepemimpinannya, lembaga pendidikan yang dibangun-
nya berkembang pesat. Selain itu, dirinya juga mulai mengajar
tahfidz, baik bil ghaib maupun bi al-nadhar, di sebuah tempat
yang diberi nama Saung Hija’iyyah.
Pembangunan saung ini pun tanpa mengganggu keuangan lem-
baga pendidikan yang dipimpinnya. Di saung inilah kegiatan
tahfidz dilakukan, juga menjadi tempat rutinan manakib dilak-
sanakan. Di Saung Hijaiyyah pula Irfan menerima para tamu,
baik yang hanya sekedar ingin silaturrahmi, meminta doa karena
sebuah hajat, dan sebagainya. Bukan sekedar mengaji dan mem-
baca Manakib, tempat yang sangat sederhana ini juga sering di-
tempati untuk musyawarah pondok pesantren dan musyawarah
kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang dipimpin Irfan.
Sekalipun Irfan telah menetap di Banten, namun jama’ah yang
| 111