Page 65 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 65
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
Sebagai lulusan Pesantren Gontor, KH Fuad Amin memang
mempunyai pemikiran yang lebih maju dibandingkan kiai lain-
nya. Bahkan pemikirannya seringkali berbeda dengan ayahnya,
Kiai Amin. Di Babakan, Kiai Fuad Amin menginisiasi pendirian
Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang sekarang menjadi MTsN Ba-
bakan. Dia tetap kukuh mendirikan madrasah meskipun peno-
lakan datang dari lingkungannya, terutama penolakan itu datang
dari ayahnya sendiri. Kiai Amin melarang santri laki-laki dan
perempuan berada di satu ruangan yang sama saat belajar dan
mengaji. Kiai Fuad juga adalah orang yang pertama kali me-
rintis Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) dan kampus di
Babakan.
Afwah pun mendapat bimbingan langsung dari ayahnya untuk
memberikan pendidikan bagi santri putri selayaknya laki-laki
mendapatkannya. Ayahnya juga yang matur (menghadap) KH
Umar Sholeh atau yang biasa dipanggil Mbah Walid, pengasuh
Pesantren Kempek, agar para santri putri diberikan pengajian
kitab kuning. Saat itu, Mbah Walid mengizinkannya. “Silakan
saja, mungkin memang sudah zamannya begitu,” kata Mbah
Walid waktu itu. Sejak itu, Mbah Walid setiap pagi berkeliling
di sekitar pondok putri.Dia mengontrol santri putra yang menga-
jar mengaji di dalam pondok putri. Hal yang sebelumnya belum
pernah terjadi.
Pada tahun 1996, santri pengajian sudah mencapai 190-an
orang, Akhirnya Afwah membentuk Madrasah Takhossus Lil
Banat (MTLB). Asrama tempat tidur santri masih digunakan
sebagai kelas untuk madrasah. Afwah menyusun sendiri kuri-
kulum untuk madrasah. Pengalamannya mengaji pasaran seti-
ap bulan Puasa di Jagasatru Cirebon, Jombang, Langitan dan
lain-lain sangat bermanfaat baginya untuk menyusun kurikulum
MTLB. .
| 51