Page 76 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 76
afwah mumtazah | “Nyai Gender” Pejuang Kesetaraan
Sebelum menjadi rektor di ISIF, lebih dulu Afwah menjadi
Dosen Ilmu Alquran, Psikologi dan Pengembangan Alquran, se-
bagai Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Dekan Fakul-
tas Tarbiyah ISIF. Afwah menerima amanat menjadi rektor dari
kalangan nyai pesantren pertama yang ada di Indonesia dengan
harapan bisa meningkatkan kualitas maupun kuantitas maha-
siswa ISIF.
Jauh sebelum terjun menjadi pengajar di kampus, Afwah leb-
ih dulu merintis sebuah madrasah di Pesantren Kempek untuk
mengembangkan dan memberdayakan pengetahuan santri putri.
Afwah juga mendirikan TK di Kempek yang menjadi TK perta-
ma yang berdiri di sana. Dia juga turut menginisiasi berdirinya
MTs dan MA Nahdhatul Umam pada 2012.
Selain di dunia pendidikan, Afwah juga tercatat sebagai pendi-
ri Ikatan Hafidz Qur’an (IHQ) Cirebon.IHQ didirikan bekerja
sama dengan Fatayat NU Kabupaten Cirebon. IHQ lahir atas
keprihatinan terhadap kondisi para hafidzoh (penghafal Quran
perempuan).
Cirebon tidak mempunyai database penghapal AlQuran perem-
puan. Meski jumlah mereka sebenarnya sangat banyak. Keti-
dakadaan database ini membuat pemerintah ataupun lembaga
sosial kemasyarakatan tidak bisa mengintervensi lebih jauh terh-
adap kesejahteraan mereka. Ketiadaan database ini juga dipikir-
kan Afwah akan mempersulit penyelenggaraan Musabaqoh Til-
awatil Qur’an (MTQ) Cirebon. Setelah didirikan IHQ, ternyata
sudah ada 400-an hafidzoh yang terdata.
“Belum ada perhatian untuk hafidzoh meski mereka kerja siang
malam mendidik masyarakat. Tidak ada penghargaan sama
sekali. Kebanyakan mereka tidak berdaya secara SDM dan ket-
| 62