Page 71 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 71
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
suka membaca buku. Pernah satu kali dia dihukum pengurus pe-
santren gegara membaca sobekan koran bungkus bakwan.
Mengetahui peraturannya sangat ketat, pernah satu waktu kala
remaja Indonesia sedang demam cerita remaja “Lupus”, Afwah
mencuri-curi kesempatan membaca novel “Lupus” agar tidak
ketahuan pengurus pesantren.
“Waktu itu ada teman santri dari Jepara membawa novel Lu-
pus. Saya pinjam dan membacanya di kamar mandi.Dari luar
ketok-ketok karena lama banget. Padahal di dalam kamar mandi
saya lagi baca buku novel,” tutur Yu Afwah.
Afwah pun memaksa ibunya agar memindahkannya ke Krapy-
ak, Yogyakarta, dengan tetap memagang janji akan menghafal
al-Qur’an. Dia pun akhirnya masuk ke Pesantren Krapyak asu-
han KHAli Ma’shum dan juga masuk Madrasah Aliyah (MA)
YASMA (Yayasan Ali Ma’shum).Saat hendak masuk ke MA
Krapyak, kelas sudah masuk 4 bulan. “Waktu itu kepala madra-
sah, Kiai Hasbullah tidak menghendaki masuk kelas 1 MA, tapi
saya memaksa dan dia pun akhirnya mengizinkan dengan syarat
Afwah mampu mengikuti pelajaran. Kalau tidak mampu maka
akan masuk kelas persiapan (i’dad). Setelah masuk kelas 1 MA,
di akhir tahun ajaran, Afwah mendapatkan peringkat pertama,”
kisahnya.
Selama di MA Krapyak, Afwah aktif di berbagai organisasi sep-
erti Komunitas Santri Cirebon (KSC), majalah dinding (mad-
ing), dan diskusi.Aktifitas di luar kelas yang luar biasa menguras
waktu dan tenaga membuatnya tak bisa memenuhi target meng-
hafal al-Qur’an. Tiga tahun di MA Krapyak, Afwah hanya mam-
pu menghafal hingga juz 17. Saat meminta kuliah, Afwah tidak
diperbolehkan ibunya.Kecuali dia bisa menyelesaikan hapalan
| 57