Page 75 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 75

MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif  dari Pesantren


            Hingga akhirnya Afwah mampu menyelesaikan studi S1-nya di
            tengah terpaan pergunjingan dan sindiran dari orang-orang di
            sekelilingnya. Keluarganya menjadi tembok yang begitu kukuh
            yang  menguatkannya.  Setelah  wisuda, Afwah  mulai  merintis
            MTLB, menyesaikan studi magister, dan melakukan berbagai
            macam perubahan pendidikan di Pesantren Kempek. Suaminya,
            Kang Em menjadi orang yang selalu mendukungnya. Bahkan
            ketika cobaan itu begitu menyakitkan.


            Keluarga juga yang begitu pengertian di tengah kesibukan Afwah
            mengurus para santri. Hingga pernah karena kesibukanmengajar
            mengaji, ibu mertuanya menggendong anak pertamanya, Aufa
            Najda Nawafy Zaen, yang masih kecil ke depan pintu madrasah.
            Di depan pintu madrasah itu, ibu mertuanya berkata: “sudah dulu
            ngajinya Afwah, ini anakmu lagi sakit.” Perhatian yang sangat
            besar terhadap umat memang kadang membuat anak sendiri ti-
            dak mendapat perhatian lebih.Tapi itulah para kiai dan nyai di
            pesantren. Mereka lebih memilih berada di tengah-tengah umat-
            nya dibanding berlama-lama berada bersama keluarganya sendi-
            ri. Umat lebih membutuhkan mereka.

            Dikenal Sebagai Nyai Gender


            Selain menjadi seorang nyai di Pesantren Kempek, Nyai Hj. Af-
            wah Mumtazah juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan.
            Saat ini, dia menjadi Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF)
            Cirebon. Sebuah lembaga pendidikan tinggi yang menekankan
            pada  riset  dan  transformasi  sosial  berbasis  pada  kebudayaan
            lokal dan khazanah pengetahuan Islam. Menjadi seorang rek-
            tor merupakan tantangan yang sangat berat baginya. Berada di
            kampus yang belum lama berdiri membuatnya harus menerima
            segala kondisi serba terbatas dan berupaya untuk meningkatkan
            kualitas lembaganya.



                                                                       | 61
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80