Page 72 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 72
afwah mumtazah | “Nyai Gender” Pejuang Kesetaraan
Alqurannya. Hapal Alquran dulu, baru bisa kuliah.
Akan tetapi, menghapal Alquran di Yogyakarta bagi Afwah ada-
lah sesuatu yang amat berat. Betapa tidak, dia selalu tergoda
dan tergiur oleh teman-temannya yang kuliah. Keinginan untuk
kuliah begitu besar.Sementara tuntutan untuk menghafal juga
sangat menekan. Akhirnya, Afwah memutuskan untuk kuliah
dengan cara fokus menyelesaikan hapalan Alqurannya terlebih
dulu. Dia masuk ke Pesantren Bustanul Usyaqil Qur’an, Demak,
untuk mengelesaikan hapalannya. Satu tahun akhirnya Afwah
bisa menghafal 30 juz Alquran karena didorong untuk bisa cepat
kuliah.
Ketika ikut Bimtes masuk UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Af-
wah beralasan kepada pengasuh pesantren bahwa dia pulang ke
Cirebon. Sebab, di pesantren tersebut santrinya dilarang kuli-
ah. Afwah mencari-cari cara agar bisa ikut seleksi masuk UIN
Suka tanpa ketahuan pengasuh pesantren. Waktu pengumuman
seleksi masuk UIN, Afwah pergi ke pasar, walaupun aturan ti-
Sosialisasi Bahaya Kanker Serviks untuk santri putri
| 58