Page 82 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 82
Dr. K.H. Aguk Irawan MN, M.A. | Baitul Kilmah: Mahakarya
Pria kelahiran Lamongan, 1 April 1979 yang telah melahirkan
banyak karya dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Selain itu,
ia menulis dan menerjemahkan banyak buku agama dari bahasa
Arab ke Indonesia.
Karyanya berupa puisi, cerita pendek dan esai sastra, agama dan
budaya dipublikasikan media massa, antara lain Majalah Hori-
son, Harian Kompas, Suara Pembaharuan, Sinar Harapan, Jawa
Pos, Republika, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat,
Kedaulatan Rakyat, Minggu pagi, Suara Merdeka, Surabaya
Post, Sumut Pos, Majalah Basis, Koran Merapi, Rakyat Sumbar,
Harian Fajar Makassar, Harian Carawala Makassar, Majalah
Kaki Langit, Syir’ah, Jurnal Analisis, Jurnal Risalah, Majalah
Tebuireng, Kuntum, Bende, NU Online, Jejak Bekasi, Koran
Merapi Pembaruan, Sidogiri Media, Radar Jawa Pos, dan Kom-
pas.com.
Aguk berpandangan belajar menerjemah adalah skill yang bet-
ul-betul berbeda dan unik. Tidak saja berbeda dengan kemam-
puan menulis kata-kata, tetapi juga berbeda dari kemampuan
membaca teks klasik. Para santri yang hanya punya skill mem-
baca kitab klasik, ia tidak cukup untuk menjadi seorang pener-
jemah. “Begitu pun seseorang yang hanya memiliki kemampun
menulis dan merangkai, tanpa punya skill membaca kitab klasik,
juga sangat tidak cukup,” kata Kiai Aguk mengawali pembic-
araan.
Menurutnya, menjadi seorang penerjemah sama saja mencintai
kata-kata, bergumul dengan kata demi kata, dan menarasikann-
ya dalam bahasa Indonesia yang bercitarasa.
“Penerjemah itu seperti seorang mujahid cinta. Ia harus berjuang
| 68