Page 87 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 87
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
bukan tidak punya ilmu tetapi malas bekerja lantaran status so-
sialnya merasa sudah tinggi dengan ijazah di tangan.
Sejauh yang saya amati, para santri Baitul Kilmah sudah hidup
mandiri, dari semua angkatan setiap generasi. Mereka mampu
membiayai hidup sehari-hari, mengumpulkan uang untuk biaya
kuliah di universitas negeri maupun swasta. Pekerjaan yang mer-
eka jalani bermacam-macam, mulai jualan koran, jualan buku,
jualan kaos, hingga jualan sempol. Bagi santri yang sudah satu
dua tahun tinggal di Baitul Kilmah, mereka sudah bergabung
dengan dunia penerbitan buku, baik sebagai desainer, layouter,
penulis lepas, sampai distributor/agen reseller. Para senior yang
sudah tidak lagi tinggal di pondok, mereka terlibat di dalam lem-
baga-lembaga riset, baik yang dikelola kampus maupun LSM.
Kemandirian menjadi salah satu kata kunci dari sistem nilai
yang Kiai Aguk Irawan tanamkan pada santrinya. Baitul Kilmah
tidak saja dapat diartikan sebagai Rumah Kata tetapi juga Ru-
mah Para Perajin Kata-kata. Di sanalah mereka akan belajar
merangkai kata, mencari kedalaman makna, menggali muti-
ara-mutiara hikmah kehidupan, untuk menjadi manusia paripur-
na yang seutuhnya, setidaknya menjadi generasi kreatif tatkala
lembaga pendidikan formal mulai turut serta dalam mencetak
kader mandul dan menambah beban pengangguran yang harus
ditanggung negara.
Kisah Unik Masa Remaja; Teladan bagi Kaum Muda
Dalam sebuah wawancara, Kiya Aguk Irawan menceritakan
tentang pengalaman masa remajanya yang paling unik, dan
mungkin hal itu akan berpengaruh pada perjalanan karier se-
lanjutnya. Pengalaman masa remaja yang menjadi pelecut bagi
kreatifitas dan bakat alaminya sebagai penyair.
| 73